![]() |
MPLS Ramah Anak di Surabaya dipuji Kemendikdasmen RI. Surabaya jadi contoh nasional pendekatan PAUD humanis, kolaboratif, dan berkarakter.(foto: Pemkot Surabaya) |
Solidaritas.Online - Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Surabaya mendapat sorotan positif dari pemerintah pusat. Apresiasi khusus datang dari Direktur PAUD Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI, Nia Nurhasanah, yang meninjau langsung pelaksanaan MPLS di TK-KB-TPA Negeri Bung Karno, Komplek Graha Bunda PAUD, Jalan Pawijayatan No.11, Surabaya, Selasa (15/7/2025).
Peninjauan dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan MPLS di Surabaya benar-benar ramah anak, adaptif, dan menyenangkan.
MPLS Dibuka dengan “Pagi Ceria”, Wujudkan Suasana Aman dan Nyaman
Kegiatan MPLS dibuka dengan penuh keceriaan. Anak-anak mengikuti sesi “Pagi Ceria” yang mencakup menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa bersama, hingga Senam Anak Indonesia Hebat.
Momen ini juga dihadiri langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Direktur PAUD Nia Nurhasanah, yang menggelar dialog hangat bersama para orang tua murid.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri menekankan pentingnya peran orang tua khususnya ayah dalam pembentukan karakter anak sejak dini. Sementara itu, Nia Nurhasanah memperkenalkan pendekatan MPLS Ramah Anak, sebuah konsep yang kini mulai diterapkan secara nasional.
Kemendikdasmen Puji Inovasi Surabaya: Anak Harus Dimuliakan di Sekolah
Nia Nurhasanah tak menyembunyikan kekagumannya atas pendekatan pendidikan di Surabaya. Ia menyebut bahwa Surabaya telah berhasil mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menggembirakan.
“Jika di rumah mereka disayangi orang tua, di sekolah baru pun mereka harus merasa sama. Mereka diperhatikan, dihormati, bahkan dimuliakan,” tegasnya.
Ia pun memberi penghargaan atas kolaborasi erat antara sekolah dan orang tua, serta sinergi dengan berbagai program prioritas Kemendikdasmen, seperti:
Wajib Belajar 13 Tahun (termasuk 1 tahun pra-sekolah PAUD)
Gerakan 7++ Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH)
MPLS Ramah Anak
Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH)
“Ini merupakan sinergi dan kolaborasi luar biasa antara program prioritas kami dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya,” tandasnya.
Wali Kota Eri Dorong Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Agama dan Pancasila
Wali Kota Eri Cahyadi menyambut baik pujian tersebut. Ia menegaskan bahwa MPLS Ramah Anak sangat selaras dengan nilai-nilai religius dan budaya bangsa, sekaligus menjadi strategi membentuk karakter anak sejak usia dini.
“Melalui program ini, kebiasaan-kebiasaan membaca agama akan membentuk karakter kebangsaan anak yang kuat, jiwa gotong royong, suka menolong, dan keberanian,” ujarnya.
Eri juga menyatakan komitmennya untuk terus mengembangkan pendekatan ini bersama Bunda PAUD Kota Surabaya.
“Insyaallah, program ini akan terus saya kembangkan... Saya ingin belajar banyak dari Bu Direktur untuk mewujudkan PAUD Kota Surabaya yang ramah, agar anak-anak siap ke SD dengan sikap dan sifat positif yang luar biasa,” lanjutnya.
Ia juga menekankan bahwa PAUD adalah fondasi pembentukan karakter bangsa, yang harus dimulai dari rumah hingga lingkungan sekolah.
“Semoga program ini membentuk dan mengubah anak-anak menjadi generasi yang cinta bangsa, berpancasila, dan berakhlakul karimah,” katanya.
Sorotan Khusus: Peran Ayah dan Kurangi Ketergantungan Anak pada Gawai
Uniknya, Eri juga menyoroti pentingnya peran ayah dalam pembentukan karakter anak, yang menurutnya sering kali dilupakan. Ia bahkan telah menggagas Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) khusus untuk para ayah.
“Peran ayah sangat luar biasa dan akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan anak perempuan maupun laki-laki,” ungkapnya.
Selain itu, ia mengimbau orang tua untuk membatasi penggunaan gawai oleh anak-anak demi meningkatkan interaksi sosial dan emosional.
“Kurangi penggunaan gawai sampai anak bisa membedakan mana yang baik dan buruk,” pesannya.
Gerakan “Wani Berbicara” Jadi Karakter Khas Anak Surabaya
Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani, juga memperkenalkan penambahan satu poin dalam Gerakan 7++, yakni:
“Wani Berbicara, Wani Berpendapat, Wani Melakukan Hal yang Benar.”
Rini menyebut, karakter “wani” atau berani, adalah nilai khas anak Surabaya yang harus dipupuk sejak dini agar anak tidak hanya aktif, tetapi juga kritis dan bertanggung jawab.
Dinas Pendidikan: PAUD adalah Fondasi Kemandirian dan Kepercayaan Diri Anak
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh, menegaskan bahwa PAUD memiliki peran krusial dalam membangun kepercayaan diri dan kemandirian anak sebelum memasuki jenjang Sekolah Dasar.
“PAUD sangat dibutuhkan untuk membangun kepercayaan diri dan kemandirian anak sebelum jenjang SD,” pungkasnya.
Ia juga mendorong orang tua memanfaatkan Pusat Pembelajaran Terpadu (PPT) di setiap RT/RW agar program Wajib Belajar 13 Tahun benar-benar optimal.