![]() |
Tim SAR Kejar Waktu Evakuasi Pendaki Rinjani di Tengah Kabut dan Medan Ekstrem/foto: Tribunlombok.com |
Solidaritas.Online - Upaya pencarian seorang pendaki yang dilaporkan terjatuh di kawasan Gunung Rinjani terus dilakukan secara intensif hingga Senin (23/6/2025).
Meski menghadapi medan ekstrem dan cuaca yang tak bersahabat, tim gabungan tetap berjuang tanpa henti demi menyelamatkan korban.
Sejak Minggu (22/6), tim SAR dan petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menggunakan berbagai metode pencarian, mulai dari penyusuran manual dengan tali hingga pemantauan udara menggunakan drone thermal.
Pada pukul 10.00 WITA, visual dari drone menunjukkan bahwa posisi korban, JDSP, tidak lagi berada di titik sebelumnya. Ini mengindikasikan kemungkinan besar korban bergerak dari lokasi awal jatuhnya.
Namun, pencarian ini tidak berjalan mulus. Cuaca ekstrem menjadi tantangan utama. Kabut tebal dan kondisi basah membuat pengoperasian drone tidak bisa maksimal.
Meski begitu, tim tidak menyerah. Dua skema pencarian tetap dijalankan penyusuran darat dan pemantauan udara demi mempercepat proses evakuasi.
Menurut laporan dari pihak TNGR, korban diduga terjatuh ke arah Danau Segara Anak, tepatnya di sekitar titik Cemara Nunggal, jalur pendakian menuju puncak Gunung Rinjani. Ketinggian yang dilaporkan mencapai 150 hingga 200 meter.
Meski terjatuh dari ketinggian ratusan meter, harapan masih menyala. Korban disebut masih hidup setelah terdengar teriakan meminta tolong dari arah jurang.
“Beruntung, korban dalam kondisi selamat, meski terlihat mengalami syok berat. Teriakan minta tolongnya menjadi titik awal koordinasi cepat antar pihak,” terang Kepala TNGR, Yarman dalam keterangan tertulis.
Hingga kini, proses evakuasi masih terus berlangsung. Kerja sama lintas tim dan kesigapan menjadi penentu dalam operasi penuh risiko ini. Semua pihak berharap korban dapat segera diselamatkan dalam kondisi selamat.