Solidaritas.Online - Kepala Sekolah SD Negeri 02 Kalicinta, Kecamatan Kotabumi Utara, memberikan klarifikasi resmi terkait pemberitaan yang sempat mencuat mengenai tidak berkibarnya bendera Merah Putih pada Kamis, 14 November 2025.
Ia menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi akibat miskomunikasi setelah kegiatan latihan pengibaran bendera oleh para siswa.
Menurut Kepala Sekolah, kronologi bermula ketika para siswa baru selesai melakukan latihan rutin pengibaran bendera untuk persiapan upacara hari Senin. Karena kelelahan, para siswa diduga lupa untuk kembali memasang bendera di tiangnya.
“Saya minta maaf kepada rekan-rekan media. Waktu itu saya lagi ada kegiatan di kabupaten. Ini cuma miskomunikasi. Hari itu laporan dari dewan guru sebenarnya ada kegiatan pembelajaran latihan pengibaran bendera merah putih, dalam rangka latihan untuk kegiatan upacara rutin setiap hari Senin. Kemungkinan anak-anak lelah seusai latihan dan lupa untuk memasang kembali bendera merah putih. Sekali lagi saya sebagai kepala sekolah minta maaf atas keteledoran kami serta dewan guru,” ujarnya.
Terkait kondisi halaman sekolah yang sebelumnya diberitakan dipenuhi rumput tinggi, Kepala Sekolah menjelaskan bahwa proses pembersihan sebenarnya sudah dilakukan beberapa hari sebelumnya.
“Terkait masalah rumput itu sebenarnya baru saja dibabat. Ya maklum saja, namanya musim hujan cepat sekali tumbuhnya,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap kontrol sosial dari awak media dan berkomitmen meningkatkan kedisiplinan serta kebersihan lingkungan sekolah.
“Kami berterima kasih dengan adanya kontrol sosial dari tim media. Ke depan tidak terulang lagi kejadian seperti ini, dan kami pihak sekolah akan lebih memprioritaskan kebersihan lingkungan sekolah supaya anak-anak lebih nyaman dalam proses belajar mengajar,” tegasnya.
Kepala Sekolah menambahkan bahwa ia sebenarnya telah berulang kali menegur petugas kebersihan, namun beberapa minggu terakhir ia lebih banyak menghadiri kegiatan di kabupaten sehingga pengawasan kurang maksimal.
“Saya akui minggu-minggu ini saya banyak kegiatan di kabupaten yang harus saya kerjakan,” imbuhnya.
Ia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama untuk terus membangun mutu pendidikan, menumbuhkan rasa kebersamaan, serta memperkuat budaya gotong royong di lingkungan sekolah.
(Yosef)
