Solidaritas.Online - Proyek pekerja'an penguatan tebing saluran air pembuangan di Gardu Kramat, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, disorot tajam warga lantaran dinilai dikerjakan asal-asalan serta diduga mengabaikan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kamis, 20/11/2025
Berdasarkan informasi yang terpampang pada papan proyek, pekerjaan tersebut menggunakan anggaran APBD sebesar Rp187.833.000, dikerjakan oleh CV. Mutiara Tanjung Kembar, dengan masa pelaksana'an 10 November 2025 hingga 9 Desember 2025.
Namun di lapangan, sejumlah kejanggalan ditemukan. Para pekerja terlihat tanpa dibekali, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan tidak tampak keberada'an pihak pelaksana maupun pengawas sebagaimana mestinya pada sebuah pekerjaan konstruksi.
Lebih memprihatinkan, pekerjaan pemasangan batu belah dilakukan sa'at lokasi dalam kondisi banjir dan tergenang, sehingga menimbulkan duga'an pekerjaan dilakukan tanpa perencanaan tehknis yang baik.
Kondisi itu pun memunculkan kesan bahwa proyek dikerjakan sekadarnya, tanpa memperhatikan kualitas maupun keselamatan.
Sa'at tim awak media melakukan konfirmasi, para pekerja mengaku bahwa sejak awal pengerjaan tak pernah ada pelaksana yang datang ke lokasi.
“Gak ada pelaksananya, dari pertama kerja juga belum pernah datang ke sini. Gelap saya, pak,” ujar salah satu tukang batu yang enggan menyebutkan namanya.
Selaras ucapan sama dengan pihak pemdes kramat , pakuhaji. Ketika di mintai informasi oleh wartawan Solidaritas.online mengatakan jika tidak pernah ada setidaknya kordinasi ijin atas rencana proyek gelap tersebut.
"Justru belum ada sama sekali itu kordinasi pada pemdes kramat, basa-basi izin kek gak ada itu orang, lurah juga ngomong gal tahu belum ada yang datang temui," ungkap nya.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak pelaksana maupun instansi terkait belum memberikan keterangan resmi.
(Sandy Purwanto)
