Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

STPN, Kawah Candradimuka Pencetak Ahli Pertanahan: Wamen ATR Tekankan Integritas, Profesionalisme, dan Empati

12 September 2025 | 09:52 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-12T02:53:45Z
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) sejak 1963 menjadi kawah candradimuka pencetak ahli pertanahan. Wamen ATR Ossy Dermawan tekankan integritas, profesionalisme, dan empati bagi taruna baru STPN 2025.

Solidaritas.Online - Sejak berdiri pada tahun 1963, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) dikenal sebagai Kawah Candradimuka yang melahirkan tenaga ahli di bidang pertanahan dan tata ruang. 

Peran penting STPN kembali ditegaskan oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, saat memberikan pembekalan sekaligus menutup kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Taruna Baru (PKKTB) Program Diploma IV Pertanahan Tahun 2025, Kamis (11/9/2025).

“STPN ini bukan sekadar proses menuntut ilmu, melainkan juga pembentukan karakter dan kepemimpinan, serta menjadi panggilan pengabdian kita kepada bangsa dan negara," ujar Wamen ATR/Waka BPN Ossy Dermawan secara daring kepada taruna baru STPN.

Dalam arahannya, Ossy menegaskan bahwa tantangan di dunia pertanahan dan tata ruang tidak hanya sebatas administrasi atau pembagian sertipikat. Menurutnya, para taruna harus siap mengedepankan integritas dan karakter yang kuat dalam melayani masyarakat.

"Kalian nantinya tidak hanya akan mempelajari teknis pertanahan, hukum pertanahan, tetapi juga akan memahami filosofi, nilai keadilan, dan tanggung jawab moral. Kita semua adalah pengelola sumber daya agraria ini. Anak-anakku sekalian, sebagai calon profesional dan pemimpin di bidang agraria, pertanahan, dan tata ruang, kalian dituntut memiliki kompetensi, integritas, dan keberpihakan kepada rakyat," pesan Wamen Ossy.

Lebih lanjut, ia menitipkan tiga nilai utama yang wajib dipegang teguh para taruna STPN:

1. Integritas – "Integritas adalah modal utama. Tanpa integritas, ilmu setinggi apa pun bisa disalahgunakan. Integritas berarti jujur, tidak menyalahgunakan wewenang, serta setia pada amanat rakyat," tegasnya.

2. Profesionalisme – "Taruna STPN harus menjadi generasi unggul secara teknis dan akademis, menguasai teknologi, paham hukum pertanahan, mampu membaca tata ruang, serta profesional dalam melaksanakan tugas. Dengan profesionalisme, kepercayaan rakyat akan tumbuh," lanjutnya.

3. Empati – “Integritas dan profesionalisme tidak cukup. Kita membutuhkan empati. Empati akan membuat ilmu tidak kering, sehingga setiap keputusan yang diambil menjadi keputusan yang baik dan benar," pungkasnya.

Dengan pesan tersebut, STPN diharapkan terus melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter, berintegritas, serta peduli pada masyarakat dan keadilan agraria di Indonesia.
×
Berita Terbaru Update