Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Rehabilitasi Selesai, Gereja Blenduk Kota Lama Semarang Kembali Diresmikan

08 September 2025 | 16:01 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-08T09:01:35Z
Gereja Blenduk Semarang resmi dibuka kembali usai direhabilitasi Kementerian PUPR senilai Rp28 miliar. Ikon Kota Lama ini menjadi simbol sejarah, toleransi, dan daya tarik utama wisata Semarang.

Solidaritas.Online - Ikon bersejarah Kota Lama Semarang, Gereja Blenduk (GPIB Immanuel), resmi dibuka kembali usai menjalani proses rehabilitasi yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Peresmian berlangsung pada Minggu (7/9), dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, mewakili Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita.

Dalam sambutannya, Iswar menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas selesainya rehabilitasi bangunan bersejarah berusia 272 tahun tersebut.

“Merupakan sebuah anugerah bagi kita semua dapat berada di tempat yang begitu bersejarah ini. Gereja Blenduk bukan hanya bangunan, tetapi simbol kebanggaan, toleransi, dan keberagaman warga Kota Semarang,” ujar Iswar.



Proses rehabilitasi Gereja Blenduk menelan anggaran Rp28 miliar dengan waktu pengerjaan selama satu tahun. 

Iswar menegaskan bahwa merestorasi cagar budaya bukan pekerjaan mudah karena membutuhkan ketelitian, kehati-hatian, serta melibatkan berbagai pihak.

“Merehabilitasi bangunan pusaka tentu sangat berbeda dengan membangun gedung baru. Banyak aturan dan peraturan perundang-undangan yang harus ditaati. Butuh ketelitian, kehati-hatian, dan melibatkan banyak pihak,” jelasnya.

Ikon Wisata Kota Lama Semarang

Gereja Blenduk sudah lama menjadi salah satu daya tarik utama di kawasan Kota Lama. Hampir setiap wisatawan yang berkunjung tak pernah melewatkan kesempatan untuk berfoto di depan bangunan berarsitektur kolonial ini.

"Saya yakin, setiap orang yang melewati kawasan Kota Lama pasti terpesona oleh keindahan Gereja Blenduk. Bahkan, tak jarang gereja ini menjadi latar belakang foto oleh para wisatawan, setiap saat," imbuh Iswar.

Iswar juga menyinggung perkembangan pesat pariwisata Kota Lama dalam lima tahun terakhir. 

Sejak revitalisasi kawasan ini, jumlah kunjungan wisata meningkat tajam, bahkan sejak 2019 jumlah wisatawan Kota Lama melampaui Candi Borobudur, salah satu destinasi utama di Jawa Tengah.

Simbol Sejarah, Toleransi, dan Keberagaman

Lebih dari sekadar bangunan bersejarah, Iswar menegaskan Gereja Blenduk adalah simbol persaudaraan dan toleransi di tengah keberagaman warga Semarang.

“Lamanya gereja ini berdiri selama 272 tahun, tidak hanya menjadi rumah untuk bertemu dengan Tuhan, tetapi juga menyimpan cerita perjalanan kota yang kita cintai. Ini adalah wujud bagaimana kemajuan tidak boleh melupakan akar sejarah,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Gereja Blenduk merupakan warisan budaya yang harus dijaga bersama.

“Gereja ini bukan sekedar tempat ibadah, tapi juga simbol keberagaman dan toleransi. Siapa pun yang datang ke Kota Lama akan merasakan atmosfer keindahan dan sejarah yang luar biasa di sini,” ucapnya.

Ajak Warga Jaga Warisan Budaya

Iswar mengajak seluruh masyarakat Semarang untuk ikut menjaga keberadaan Gereja Blenduk, baik sebagai bangunan maupun nilai sejarah dan semangat kebersamaan yang terkandung di dalamnya.

“Mari kita jaga bukan hanya bangunannya saja, tapi juga semangat persaudaraan dan toleransi yang terpancar dari setiap sudutnya. Semoga gereja ini senantiasa menjadi simbol keharmonisan, kebersamaan, dan kasih bagi Kota Semarang,” pungkasnya.
×
Berita Terbaru Update