Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pemkot Semarang Gelar Lomba Masak Pangan Non Beras, Hadirkan Kreasi Inovatif di HUT RI ke-80

19 Agustus 2025 | 17:27 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-19T10:27:27Z
Pemkot Semarang meriahkan HUT RI ke-80 dengan lomba masak pangan non beras. 51 tim tampilkan kreasi kuliner lokal inovatif, dari lontong sukun hingga buntil lembayung isi ikan nila. (Foto: Pemkot Semarang) 

Solidaritas.Online - Suasana peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Semarang semakin meriah dengan digelarnya Lomba Masak Pangan Non Beras di halaman Balaikota Semarang, Minggu (17/8). 

Kegiatan ini diikuti 51 tim dari Dharma Wanita Persatuan Unit OPD Pemkot Semarang yang menampilkan menu utama, camilan, hingga minuman khas berbasis resep Mustikarasa.

“Eh meriah, seru, ya namanya hari ulang tahun ya kita bergembira ria. Setiap orang dianggap sama, biasanya anak-anak disuruh ikut lomba. Tapi asyik lah, seru. Ya, di luar kekhidmatan ya, upacaranya khidmat, terus setelah upacara ada keriuhan yang menyenangkan,” ujar Wali Kota Semarang, Agustina.

Agustina menegaskan bahwa kenyang tidak harus selalu dengan nasi. Menurutnya, kreativitas dalam mengolah bahan pangan lokal bisa memberikan nilai tambah, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi. 

“Kalau masyarakat mau mengolah bahan pangan sekitar dengan kreatif, sebenarnya kita bisa mandiri. Diversifikasi pangan bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga bisa menjadi sumber ekonomi keluarga,” ungkapnya.

Kreasi menarik hadir dari tim Kelurahan Panggung Kidul, Semarang Utara, yang menyajikan Lontong Sukun dan Buntil Lembayung Isi Ikan Nila serta Jantung Pisang. Salah satu anggota tim, Asih, mengaku idenya muncul secara spontan. 

“Latihan cuma semalam, langsung eksekusi hari ini. Idenya muncul karena kami ingin memakai bahan yang benar-benar lokal, tanpa beras dan gandum,” jelasnya.

Asih menambahkan, sebagian bahan dibeli, namun daun lembayung dan jantung pisang dipetik langsung dari sekitar kelurahan.

“Kita seru-seruan membuat masakan hasil inovasi sendiri. Menang atau kalah bukan masalah,” kata perempuan yang juga mengelola usaha katering tersebut.

Melalui lomba masak ini, Pemkot Semarang berharap semakin banyak masyarakat yang terinspirasi untuk mengolah pangan lokal sekaligus memperkuat branding Kota Semarang sebagai daerah dengan kekayaan kuliner bergizi dan berpotensi ekonomi tinggi.

×
Berita Terbaru Update