 |
| Dekan Fakultas Komunikasi dan Bahasa UBSI, Anisti, resmi meraih gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari IPB. Disertasinya mengkaji komunikasi gerakan sosial nelayan kecil Indramayu dengan pendekatan teori Habermas dan Nancy Fraser. |
Solidaritas.Online - Prestasi membanggakan kembali diraih Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI). Dekan Fakultas Komunikasi dan Bahasa, Anisti, berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Program Studi Komunikasi Pembangunan. Sidang terbuka promosi doktor digelar pada Rabu (20/8) di Gedung Pascasarjana IPB.
Dalam ujian terbuka tersebut, Anisti mempertahankan disertasi berjudul “Kekuatan Dialog Komunikasi Gerakan Sosial di Komunitas Nelayan Kecil Indramayu.”
Penelitian ini menyoroti pentingnya peran komunikasi dalam membangun konsensus, solidaritas publik, serta menciptakan pola dialogis di tengah masyarakat marginal untuk mendorong perubahan sosial.
Menurut Anisti, ruang publik adalah wahana demokrasi yang memungkinkan warga dan pemerintah berdiskusi secara bebas, rasional, dan kritis terhadap kekuasaan.
Ia menekankan perlunya tindakan komunikatif sebagaimana dikemukakan oleh Habermas, khususnya bagi kelompok terpinggirkan seperti nelayan kecil.
“Komunikasi gerakan sosial merupakan praktik dialog kolektif untuk membangun konsensus dan solidaritas demi transformasi sosial di tengah ketimpangan struktural,” ujar Anisti dalam orasi ilmiahnya.
Riset ini menghadirkan kebaruan dengan mengintegrasikan teori komunikasi Habermas dan kritik Nancy Fraser.
Dengan menggunakan pendekatan etnografi komunikasi, Anisti berhasil membaca relasi kuasa sekaligus praktik resistensi yang hidup dalam komunitas nelayan kecil.
Pencapaian ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi Anisti pribadi, tetapi juga bagi UBSI sebagai kampus yang terus mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
