Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Warga Sri Jaya Geram, Proyek Rehabilitasi Irigasi Way Bumi Agung Timbulkan Kerugian

16 Juli 2025 | 15:59 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-16T11:18:42Z
Warga Desa Sri Jaya Lampung Utara marah akibat dampak proyek rehabilitasi irigasi Way Bumi Agung. Musyawarah desa digelar, warga tuntut komunikasi dan perjanjian tertulis agar kejadian tak terulang.

Solidaritas.Online - Musyawarah Desa digelar di Desa Sri Jaya menyusul keluhan warga yang merasa dirugikan akibat proyek Rehabilitasi Irigasi Way Bumi Agung. Proyek yang dikerjakan oleh PT Bahasa Manugal Sejati sebagai pemenang tender tersebut menuai protes keras dari masyarakat.

Sejumlah warga mengaku emosi dan kecewa atas dampak proyek, mulai dari rusaknya jalan desa, matinya ikan warga, hingga lahan pertanian yang kekeringan.

Rapat musyawarah desa ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Sri Jaya dan dihadiri berbagai pihak, antara lain anggota Polsek Sungkai Jaya, Babinsa, pelaksana proyek irigasi, perwakilan Balai Besar Bandar Lampung, serta masyarakat desa Sri Jaya dan sekitarnya.

Dalam forum tersebut, Kepala Desa memfasilitasi penyampaian laporan dan keluhan warga mengenai dampak proyek, terutama kerusakan pada tanaman tumbuh, akses jalan desa, dan kematian ikan warga akibat terganggunya aliran irigasi.

Salah satu warga menyampaikan pentingnya komunikasi antara pihak pelaksana proyek dan masyarakat sekitar agar program rehabilitasi berjalan lancar tanpa menimbulkan kerugian:

“Karena tanpa adanya kerja sama dengan warga sekitar, sulit akan mensukseskan proyek ini. Contoh kejadian ini, petani-petani merasa dirugikan. Sawah kering, ikan banyak yang mati karena tidak ada sosialisasi atau pemberitahuan bahwa saluran irigasi akan disurutkan atau dikecilkan airnya,” ujarnya, Rabu (16/7/25). 

Suasana sempat memanas ketika salah satu pemilik kolam, Bapak Cana, mengungkapkan kekesalannya akibat kematian ikan di kolam miliknya:

“Harusnya ada pemberitahuan dulu kalau irigasi mau dikecilkan airnya. Ikan saya banyak yang stres dan mati,” tuturnya.

Masalah lain juga mencuat terkait kerusakan jalan desa yang dilewati truk-truk proyek bermuatan berat. Warga dengan tegas mempertanyakan pelanggaran kesepakatan sebelumnya:

“Siapa yang mau memperbaiki jalan desa yang rusak, kalau mobil truk proyek bermuatan berat lewat jalan desa? Padahal kesepakatannya hanya mobil kecil yang boleh melintas,” ucap salah satu warga.

Setelah melalui dialog panjang, akhirnya dicapai kesepakatan: warga tidak meminta ganti rugi, namun menegaskan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Jika terjadi pelanggaran di masa mendatang, maka akan diproses secara hukum. Kesepakatan itu dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis antara warga dan pelaksana proyek.

Menutup musyawarah, Kepala Desa Sri Jaya mengimbau semua pihak agar ke depan tidak ada lagi kerugian yang ditanggung masyarakat:

“Jangan sampai ke depan terjadi masalah serupa. Saya, sebagai Kepala Desa, mendukung proyek rehabilitasi irigasi ini, tapi jangan sampai merugikan kedua belah pihak,” tegasnya.

(Yusef) 
×
Berita Terbaru Update