![]() |
Pekerja migran Indonesia kritis dikeroyok di Bangsar, Malaysia. Tragedi ini soroti lemahnya perlindungan dan tuntutan keadilan yang mendesak. |
Solidaritas.Online - Bayangkan seorang pria asal Madura meninggalkan keluarganya, menempuh ribuan kilometer ke negeri jiran demi secercah harapan hidup yang lebih baik.
Ia bekerja keras di tengah panasnya matahari dan hiruk-pikuk kawasan Bangsar, Kuala Lumpur, Malaysia. Namun, mimpi yang ia bawa dari kampung halaman itu sirna pada 15 Juli 2025.
Dalam sebuah insiden tragis yang terekam dalam video viral, pria tersebut dikeroyok secara brutal oleh sekelompok pekerja asal Bangladesh hingga korban kritis. Peristiwa ini mengguncang hati publik dan menjadi simbol nyata dari rentannya nasib para pekerja migran Indonesia di luar negeri.
“Ini bukan hanya soal satu nyawa, tetapi tentang sistem yang membiarkan mereka rentan,” ujar Wahyu Hidayat, aktivis buruh sekaligus pendiri Spirit Binokasih.
Ia menuntut adanya transparansi, perlindungan, dan keadilan atas tragedi ini bukan hanya untuk korban, tetapi juga untuk ribuan pekerja migran lainnya agar tidak menjadi korban berikutnya.
Remitansi Miliaran Dolar, Tapi Dibalas Diskriminasi dan Kekerasan
Pekerja migran Indonesia adalah tulang punggung ekonomi. Menurut data Bank Dunia, remitansi dari pekerja migran Indonesia di Malaysia saja mencapai USD 1,2 miliar pada tahun 2023. Namun, kontribusi besar itu kerap tak berbanding lurus dengan perlakuan yang mereka terima.
Eksploitasi, diskriminasi, dan kekerasan masih menjadi makanan sehari-hari. Dan kini, satu lagi korban kekerasan. Video penganiayaan di Bangsar yang menyebar luas di media sosial menjadi tamparan keras bagi kedua negara.
Hentikan Saling Lempar Tanggung Jawab
Pemerintah Indonesia dan Malaysia tak bisa terus saling lempar tanggung jawab. Kepolisian Malaysia memang tengah menyelidiki motif kejadian, namun tanpa tekanan dari publik dan dorongan politik, kasus ini berisiko tenggelam seperti banyak kasus serupa sebelumnya.
Konsulat Indonesia di Malaysia harus segera bertindak cepat:
Memastikan korban tidak mengalami luka berat dan bisa pulang dengan selamat
Memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada korban
Mendorong proses hukum hingga pelaku mendapatkan hukuman setimpal
Perlindungan Pekerja Migran adalah Kewajiban Negara
Kita tak boleh membiarkan pekerja migran hidup dalam bayang-bayang ketakutan, diburu razia, atau menjadi sasaran kekerasan. Mereka bukan sekadar "penambal lubang ekonomi", mereka adalah manusia dengan mimpi, harapan, dan keluarga yang menanti di rumah.
Keadilan bagi pekerja migran bukan hanya tentang penegakan hukum, tapi soal martabat kemanusiaan. Sudah waktunya negara benar-benar hadir dan bertanggung jawab. Kita harus bersuara lantang: Tragedi seperti ini tidak boleh terjadi lagi.
(Why)