Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Remaja Perempuan di Cikampek Ungkap Kisah Pilu Jadi Korban Kekerasan dalam Pacaran, Akui Terpaksa Mengaku Selingkuh untuk Lepas dari Hubungan Toxic

15 Juli 2025 | 16:05 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-15T09:05:53Z
Remaja perempuan di Cikampek viral usai mengungkap kekerasan dalam hubungan pacaran. Ia nekat mengaku selingkuh demi lepas dari pacar yang toxic dan sering melakukan kekerasan fisik. (Foto: Ilustrasi) 

Solidaritas.Online - Kisah memilukan datang dari seorang remaja perempuan di Cikampek yang mengunggah curahan hatinya di media sosial pada Minggu (13/7). 

Dalam unggahan itu, ia mengaku menjadi korban perlakuan tak pantas dalam hubungan asmara yang dijalaninya, termasuk mengalami kekerasan fisik secara berulang.

Unggahan yang viral di Instagram melalui akun ckpinfo tersebut memuat kronologi dan curahan hati sang korban hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang disebutnya sangat "toxic".

“Saya merasa dirugikan karena kasus ini, saya udah ngalamin beberapa kali perlakuan tak pantas dalam hubungan. Mungkin dengan cara ini satu-satunya agar saya terlepas dari hama,” tulisnya.

Dalam pengakuannya, korban menyebut bahwa ia sengaja mengaku berselingkuh demi bisa keluar dari hubungan yang penuh tekanan dan kekerasan.

“Aku ngaku selingkuh karena udah muak banget dipukulin tiap berantem. Ini bukan yang pertama kalinya, udah gak tahu ke berapa kali. Kalau gak pakai cara itu, aku gak bakal bisa lepas dari cowok toxic,” ungkapnya.

Kepada pihak media, korban juga menuturkan bahwa kekerasan fisik bukan kali pertama terjadi. Bahkan, dalam beberapa kesempatan sebelumnya, intensitas kekerasannya disebut lebih parah.

Kisah ini menjadi peringatan penting bagi para remaja agar lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan dan tidak menoleransi bentuk kekerasan apa pun, termasuk dalam pacaran.

Saat ini, keluarga korban dan keluarga pelaku tengah berupaya menyelesaikan persoalan tersebut melalui jalur mediasi kekeluargaan. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan kasus ini akan dibawa ke ranah hukum jika tidak ditemukan solusi yang adil.

Pihak berwenang pun diimbau untuk memberikan pendampingan dan perlindungan kepada korban. Selain itu, edukasi mengenai bahaya kekerasan dalam pacaran di kalangan remaja dinilai semakin penting untuk disosialisasikan secara masif di sekolah dan lingkungan masyarakat.

(Iqbal) 

×
Berita Terbaru Update