Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Prabowo Rampungkan Negosiasi CEPA dengan Uni Eropa, Produk Indonesia Siap Bersaing di Pasar Eropa

14 Juli 2025 | 06:28 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-13T23:28:55Z
Indonesia dan Uni Eropa resmi menyepakati CEPA setelah 10 tahun negosiasi. Prabowo dan Ursula von der Leyen umumkan kesepakatan ini di Brussels, membuka peluang besar ekspor produk Indonesia ke pasar Eropa.(Biro Pers Presiden) 

Solidaritas.Online - Setelah melalui proses negosiasi selama sepuluh tahun, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan politik untuk menyelesaikan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). 

Atau Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif. Kesepakatan ini membuka peluang besar bagi produk-produk Indonesia untuk menembus pasar Eropa dengan lebih mudah.

Dalam konferensi pers bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels, Minggu (13/7), Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa kesepakatan ini merupakan terobosan penting di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian.

“Hari ini, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa kami telah mencapai terobosan penting. Setelah sepuluh tahun proses negosiasi, kami telah menyelesaikan kesepakatan menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif yang pada dasarnya merupakan perjanjian perdagangan bebas,” ujar Prabowo.

Ia menambahkan, proses panjang tersebut membuktikan bahwa kepentingan ekonomi Indonesia dan Uni Eropa bisa dipertemukan dalam semangat kerja sama yang saling menguntungkan.

“Kami telah membuat banyak kemajuan signifikan, dan menyepakati untuk saling mengakomodasi kepentingan ekonomi masing-masing. Kami menemukan bahwa kepentingan ini saling melengkapi dan menguntungkan satu sama lain.”

Sementara itu, Ursula von der Leyen memuji kepemimpinan Prabowo dalam menyelesaikan perjanjian ini. Ia menilai CEPA sebagai perjanjian perdagangan bebas yang ambisius dan tepat waktu, mengingat potensi besar kerja sama ekonomi antara kedua belah pihak.

“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa kita baru saja mencapai kesepakatan politik terkait sebuah perjanjian perdagangan bebas yang ambisius, yaitu Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA). Setelah 10 tahun perundingan, kita berhasil mencapai terobosan besar. Bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Anda.”

Von der Leyen menekankan pentingnya posisi Indonesia dalam rantai pasok global, khususnya dalam mendukung transisi energi hijau dan digital yang tengah dilakukan Uni Eropa.

“Indonesia juga merupakan pemasok utama barang-barang penting bagi transisi digital dan hijau, serta memiliki pasar yang terus berkembang dengan lebih dari 287 juta penduduk.”

Lewat CEPA, akses pasar akan semakin terbuka untuk sektor pertanian, otomotif, jasa, hingga bahan baku strategis dari Indonesia. Selain soal pasokan, von der Leyen menekankan pentingnya aspek tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam perjanjian ini.

“Perjanjian ini akan membuka pasar baru, menciptakan lebih banyak peluang di sektor-sektor kunci seperti pertanian, otomotif, jasa, dan lainnya. Memperkuat rantai pasok untuk bahan baku penting yang sangat dibutuhkan dalam transisi energi dan digital.”

“Dan yang lebih penting, kami tidak hanya menginginkan pasokan yang aman, tetapi juga yang bertanggung jawab. Ini berarti: menghormati lingkungan, menghormati masyarakat lokal, dan fokus yang kuat pada penciptaan lapangan kerja yang layak dan nilai tambah lokal.”

Dengan total gabungan pasar mencapai 730 juta jiwa, implementasi CEPA diyakini akan menjadi game changer dalam hubungan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa.

“Indonesia adalah salah satu ekonomi terbesar di dunia, dengan PDB sebesar €1,2 triliun. Bersama-sama, kita mewakili pasar dengan total 730 juta orang,” ujar Ursula.

Presiden Prabowo pun berharap implementasi resmi CEPA dapat segera dilakukan dalam waktu dekat, dan menyatakan keinginannya untuk kembali menandatangani perjanjian di Brussels.

“Saya sangat berharap, ketika kita mulai melaksanakan kesepakatan ini, kita dapat menandatangani perjanjian implementasinya di sini, di Brussels, sekali lagi. Itu akan memberi saya kesempatan untuk kembali mengunjungi Brussels!” tutupnya.
×
Berita Terbaru Update