 |
| Foto gunung Salak dari jauh, terlihat gagah dan indah/foto: Facebook @Area Bogor |
Solidaritas.Online - Pendakian yang dilakukan Ayom (60) di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, berakhir tragis. Pria yang sempat dilaporkan hilang itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di tepi jurang dengan kemiringan curam.
Jenazah Ayom belum bisa langsung dievakuasi karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat dan waktu yang sudah larut malam.
“Dikarenakan faktor cuaca dan hari sudah larut, maka proses evakuasi korban akan dilaksanakan esok hari,” ujar Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari.
Rencana evakuasi akan dilakukan pada Rabu pagi oleh Tim SAR gabungan. Jenazah Ayom nantinya akan dibawa ke Posko yang berada di Polsek Tamansari.
“Tim SAR gabungan melaksanakan debriefing dan akan dilaksanakan evakuasi korban Rabu ini. Rencana korban akan dievakuasi menuju Polsek Tamansari,” lanjut Desiana.
Peristiwa ini bermula saat Ayom dan seorang rekannya memutuskan untuk hiking ringan di area Gunung Salak, tepatnya di wilayah Ciapus, pada Sabtu, 22 Juni 2025.
“Sekitar pukul 08.00 WIB, korban dan temannya (satu orang) ingin mencari keringat di area sekitar Gunung Salak wilayah Ciapus,” jelas Desiana.
Namun saat mendekati pukul 11.00 WIB, Ayom memilih untuk menuruni lereng seorang diri karena rekannya mengaku kelelahan dan memilih menunggu di atas.
“Setelah satu jam tidak kunjung datang menemuinya, teman korban pun memutuskan pulang meninggalkan korban pada pukul 12.00 WIB,” ungkapnya.
Sejak saat itu, Ayom tidak pernah kembali ke rumah. Pihak keluarga yang cemas pun bersama warga sekitar melakukan pencarian secara mandiri hingga malam, namun hasilnya nihil. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Ayom.
Pencarian kemudian dilakukan oleh Tim SAR dan pada akhirnya menemukan titik terang. Sayangnya, Ayom ditemukan sudah tidak bernyawa di tepi jurang dengan medan yang sangat terjal.
“Tim SAR menemukan korban di tepi jurang dalam keadaan meninggal dunia. Ketinggian kurang lebih 120 meter dengan sudut kemiringan kurang lebih 80 derajat,” tutup Desiana.
