Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Sejarah Jalan Braga Bandung: Ikon Warisan Kota Kembang

05 Juni 2025 | 04:06 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-04T21:06:54Z
 
Foto; Jalan Braga pada malam hari/Solidaritas.online

Solidaritas.Online - Jalan Braga di Bandung merupakan salah satu kawasan bersejarah yang menyimpan jejak perkembangan kota sejak era kolonial Belanda. Terletak di pusat kota Bandung, jalan ini menjadi saksi perubahan sosial, budaya, dan ekonomi selama lebih dari satu abad, menjadikannya penting untuk dipahami dalam konteks sejarah dan perkembangan urban Bandung.

Jalan Braga mulai berkembang pada awal abad ke-20 sebagai pusat perdagangan dan hiburan di Bandung. Menurut catatan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, kawasan ini pertama kali dirancang sebagai area komersial bergaya Eropa pada tahun 1910. Lokasi strategisnya di pusat kota membuat Braga menjadi tempat favorit para warga kolonial Belanda dan masyarakat lokal untuk beraktivitas dan bersosialisasi.

Sejarawan urban Universitas Padjadjaran, Dr. Rina Wulandari, menjelaskan, “Jalan Braga adalah cerminan perubahan sosial-ekonomi Bandung yang pesat di masa kolonial. Keberadaan gedung-gedung art deco dan kafe-kafe tua menunjukkan bagaimana budaya Barat melebur dengan tradisi lokal.” Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandung, Ir. Hendra Setiawan, menambahkan, “Upaya pelestarian bangunan bersejarah di Jalan Braga penting untuk mempertahankan identitas kota sekaligus mendukung sektor pariwisata.”

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung pada 2023 menunjukkan bahwa kawasan Jalan Braga menyumbang peningkatan kunjungan wisatawan sebesar 12% dibandingkan tahun 2021. Jumlah ini naik dari 450 ribu pengunjung menjadi sekitar 504 ribu pengunjung per tahun. Selain itu, pendapatan sektor pariwisata di sekitar Jalan Braga meningkat sebesar 15% dalam dua tahun terakhir. Bandingkan dengan data tahun 2019 yang mencatat hanya sekitar 420 ribu wisatawan sebelum pandemi.

Menurut analis kebijakan perkotaan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Agus Firmansyah, “Pelestarian kawasan bersejarah seperti Jalan Braga tidak hanya penting secara kultural tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian lokal. Namun, perlu perencanaan matang agar modernisasi tidak mengikis nilai historis kawasan tersebut.”

Dalam dua tahun terakhir, Pemerintah Kota Bandung telah menginisiasi program revitalisasi Jalan Braga dengan fokus pada pemugaran bangunan tua dan pengembangan fasilitas umum. Program ini sejalan dengan kebijakan nasional tentang pelestarian cagar budaya yang mulai diterapkan secara intensif sejak 2022. Faktor utama yang mendorong revitalisasi adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya warisan budaya sekaligus peluang ekonomi dari sektor pariwisata.

Sejarah panjang Jalan Braga sebagai pusat perdagangan dan hiburan serta ikon arsitektur kolonial menjadi fondasi kuat dalam upaya pelestarian kawasan ini. Proyeksi jangka pendek menunjukkan bahwa revitalisasi akan meningkatkan daya tarik wisata sekaligus memperkuat ekonomi kreatif di Bandung. Dalam jangka menengah, langkah ini diharapkan mampu menjaga kelestarian budaya sekaligus menumbuhkan sentra kegiatan ekonomi baru.

Harapan para ahli dan pemerintah adalah agar pelestarian sejarah Jalan Braga berjalan beriringan dengan perkembangan modern tanpa menghilangkan karakter unik kawasan tersebut. Upaya kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan menjaga nilai sejarah Jalan Braga sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas Kota Bandung.
×
Berita Terbaru Update