Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kondisi Anak Korban Kekerasan Membaik, Polri dan Instansi Terkait Terus Lakukan Penanganan Holistik

21 Juni 2025 | 18:42 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-21T11:43:26Z

Foto Ilustrasi: Anak-anak tampak duduk diam, menunjukkan ekspresi murung yang mencerminkan pengalaman sulit yang tengah dijalaninya. 

Solidaritas.Online - Polri bersama seluruh pemangku kepentingan memberikan perhatian serius terhadap penanganan kasus anak korban dugaan kekerasan dan penelantaran yang ditemukan di wilayah Jakarta Selatan.

Anak tersebut kini menunjukkan kondisi fisik yang membaik secara signifikan usai mendapatkan perawatan medis intensif. Tim Medis Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri telah melakukan dua kali operasi. 

Operasi pertama dilakukan pada 14 Juni 2025 berupa tindakan bedah ortopedi, dan yang kedua pada 18 Juni 2025 untuk menutup luka terbuka di bawah dagu.

“Alhamdulillah, kedua operasi telah berjalan dengan baik. Saat ini kondisi anak dalam keadaan sehat dan terus mendapatkan pemulihan secara menyeluruh, baik fisik maupun psikologis,” ujar Dir PPA & PPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/6/2025).

Tak hanya fokus pada aspek medis, perhatian juga diberikan terhadap perlindungan sosial dan administrasi. Dinas Sosial telah membantu pembuatan BPJS Kesehatan bagi anak tersebut dengan status sebagai Orang Terlantar (OT).

Pada Jumat pagi, 20 Juni 2025, pukul 09.00 WIB, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) memimpin case conference lintas sektor guna membahas langkah-langkah penanganan, termasuk aspek hukum dan perlindungan anak.

Beberapa poin penting hasil koordinasi antara lain:

Proses hukum masih dalam tahap penyelidikan (lidik).

Identitas anak maupun saksi belum diketahui secara pasti karena tidak memiliki identitas resmi.

Dinas Sosial akan menyusun Laporan Sosial (Lapsos) serta memberikan pendampingan intensif.

Tindak lanjut meliputi pemulihan fisik, pendampingan psikososial, serta penempatan anak di rumah aman.


Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah menegaskan bahwa penyidik Polri terus bekerja mengungkap identitas dan asal-usul anak korban. Pemeriksaan visum dan pengumpulan alat bukti menjadi langkah awal menuju tahap penyidikan.

“Pimpinan Polri berkomitmen penuh untuk menuntaskan kasus ini dengan menjunjung tinggi prinsip perlindungan anak dalam setiap proses hukum. Kami tidak akan berhenti sebelum kebenaran terungkap dan hak-hak anak terpenuhi secara adil,” tegasnya.

Ia juga mengajak masyarakat berperan aktif membantu proses penanganan.

“Kami menghimbau seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan dukungan, baik secara moril maupun informasi yang bisa membantu mengungkap identitas anak korban. Setiap dukungan sangat berarti bagi masa depan anak ini,” tambahnya.

Polri bersama seluruh mitra kerja dan masyarakat terus mengedepankan pendekatan holistik dan kolaboratif, demi memastikan anak korban dapat pulih, tumbuh, dan menjalani kehidupan yang lebih baik. 

Komitmen bersama ini juga menjadi bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang aman dan peduli bagi anak-anak Indonesia, terutama mereka yang menjadi korban kekerasan dan penelantaran.

(humas polri) 
×
Berita Terbaru Update