Solidaritas.Online - Kasus keracunan yang menimpa sejumlah murid SD di Desa Negara Agung, Kecamatan Sungkai Jaya, beberapa waktu lalu akhirnya terjawab.
Hasil laboratorium Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung mengonfirmasi bahwa makanan bergizi dari SPPG (MBG) Cempaka positif mengandung bakteri Staphylococcus aureus, yang dikenal sebagai penyebab keracunan makanan.
Kabar ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, khususnya para wali murid. Mereka menilai belum ada kejelasan resmi dari pihak penyelenggara program makan bergizi MBG Cempaka meski kasus tersebut sudah ramai dibicarakan publik.
“Kami wali murid orang tua merasa resah dan takut akan terulang kejadian seperti keracunan yang tempo hari terjadi. Fasalnya sampai sekarang belum ada keterangan resmi dari pihak SPPG dan pihak dapur penyelenggara makan bergizi dari dapur Cempaka,” ungkap salah satu wali murid.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara yang dikonfirmasi media membenarkan hasil temuan tersebut.
“Fositip mengandung bakteri penyebab keracunan Staphylococcus aureus, yang terdapat di menu makanan mie,” ujarnya kepada awak media.
Masyarakat Pertanyakan Transparansi MBG Cempaka
Masyarakat menilai, jika persoalan ini dibiarkan tanpa kejelasan dari pihak MBG Cempaka, ke depan bisa memicu kontroversi dan penolakan terhadap program makan bergizi.
Pasalnya, program MBG merupakan program nasional Presiden Prabowo Subianto yang ditujukan untuk pemenuhan gizi anak bangsa.
Warga menegaskan bahwa program strategis nasional ini tidak bisa dikelola secara asal-asalan, melainkan harus ditangani tenaga ahli yang profesional dan sesuai dengan SOP.
Mereka berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah tegas agar ada penyelesaian yang transparan, sesuai dengan tujuan mulia Presiden Prabowo: mencetak generasi Indonesia emas yang sehat dan cerdas.
(Yosef)