Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

ESDM Resmikan Groundbreaking Green Hydrogen Plant Ulubelu, Kurangi Emisi Karbon

09 September 2025 | 20:07 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-09T13:07:56Z
Green Hydrogen Indonesia, PLTP Ulubelu Lampung, proyek energi terbarukan, hidrogen hijau, transisi energi, pengurangan emisi karbon, Pertamina Geothermal Energy

Solidaritas.Online - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi melakukan groundbreaking pembangunan Green Hydrogen Plant pertama di Indonesia yang berlokasi di PLTP Ulubelu, Lampung. 

Fasilitas ini digadang mampu mengurangi emisi karbon hingga 438 ton CO₂ per tahun, sekaligus menjadi tonggak sejarah transisi energi hijau nasional.

“Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, hari ini kita dapat berkumpul bersama di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu, untuk menyaksikan momentum penting, yaitu peletakan batu pertama atau groundbreaking Green Hydrogen Plant,” ujar Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, di Ulubelu, Selasa (9/9/2025).

Yuliot menyampaikan apresiasi kepada PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) yang berani melakukan transformasi bisnis melalui integrasi investasi PLTP dengan industri hidrogen hijau.

> “Cepat atau lambat energi terbarukan perlahan mendisrupsi energi fosil di masa mendatang yang menjadi core business Pertamina saat ini,” jelasnya.

Green Hydrogen, Energi Masa Depan

Menurut Yuliot, hidrogen hijau merupakan energi alternatif rendah emisi yang diproyeksikan tumbuh pesat setelah 2030. Pemanfaatannya akan meluas mulai dari kendaraan hidrogen, pembangkitan listrik, penyimpanan energi, hingga dekarbonisasi sektor shipping, aviation, manufaktur baja, pupuk, dan transportasi jarak jauh.

Ia menambahkan, dengan hadirnya green hydrogen, masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan energi ramah lingkungan yang efisien dan berkualitas.

Investasi Global dan Komitmen Indonesia

Data mencatat, sejumlah negara telah mengucurkan investasi besar pada pengembangan hidrogen. Jerman memimpin dengan US$10,3 miliar, disusul Prancis (US$8,2 miliar), Jepang (US$6,5 miliar), Uni Eropa (US$4,3 miliar), Korea Selatan (US$2,2 miliar), dan Spanyol (US$1,8 miliar).

“Komitmen investasi tersebut meningkat signifikan setiap tahunnya. Pada 2022 kebutuhan hidrogen tercatat sekitar 1,8 juta ton dan diproyeksikan melonjak hingga 32,6 juta ton per tahun pada 2060. Sektor transportasi diprediksi menyerap hingga 50% dari total permintaan,” papar Yuliot.

Ulubelu Jadi Pilot Project Dunia

Pertamina Group membangun Green Hydrogen Plant di kawasan PLTP Ulubelu, yang memiliki cadangan panas bumi melimpah. PGE telah mengidentifikasi potensi hingga 3 GW dari 10 wilayah kerja panas bumi (WKP), salah satunya di Ulubelu.

“Hari ini, Ulubelu mencatat sejarah. Dari sinilah lahir pilot plant green hydrogen berbasis energi panas bumi pertama di Indonesia, bahkan di dunia. Ini menunjukkan bahwa potensi panas bumi kita bukan hanya menghasilkan listrik, tetapi juga energi masa depan bernilai tambah tinggi sebagai keberlanjutan hilirisasi,” ungkap Yuliot.

Proyek ini disebut bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan juga laboratorium pembelajaran untuk pengembangan hidrogen nasional.

Dampak Nyata Green Hydrogen Plant Ulubelu

Kementerian ESDM merinci sejumlah manfaat langsung dari proyek tersebut:

Mengurangi emisi karbon sebesar 365–438 ton CO₂ per tahun.

Nilai investasi mencapai US$3 juta.

Membentuk ekosistem energi baru terbarukan di Indonesia.

Meningkatkan SDM melalui transfer teknologi.

Membuka 135 lapangan kerja langsung dengan 5.813 penerima manfaat.

Menempatkan Indonesia sebagai pemain utama hidrogen hijau di Asia Tenggara.

Dukungan Pemerintah

Pemerintah berkomitmen memperkuat kebijakan, regulasi, dan insentif untuk mendukung industri hidrogen hijau. Yuliot pun mengajak pemerintah daerah, swasta, hingga masyarakat luas berpartisipasi dalam pengembangan energi terbarukan.

“Sekali lagi saya memberikan apresiasi kepada Pertamina Grup yang telah melakukan inovasi dan transformasi bisnis. Saya berharap semua pihak yang terlibat dapat bekerja dengan penuh dedikasi, profesionalisme, dan semangat gotong royong. Mari kita jadikan proyek Green Hydrogen Plant di PLTP Ulubelu ini sebagai simbol kemajuan bangsa dalam menjawab ketahanan dan tantangan energi masa depan,” tutup Yuliot.
×
Berita Terbaru Update