Solidaritas.Online - Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, didampingi Sekretaris Daerah Agus Mulyadi, menghadiri acara Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon pada Rabu (13/8/2025).
Serah terima jabatan dilakukan dari Anton Pitono kepada Jajang Hermawan yang kini resmi memimpin Kantor Perwakilan BI Cirebon.
Dalam sambutannya, Wali Kota memaparkan capaian positif perekonomian Kota Cirebon pada triwulan I 2025 yang tumbuh 4,89 persen.
Dari sisi Lapangan Usaha, pertumbuhan ditopang oleh tiga sektor utama: Perdagangan Besar dan Eceran, Transportasi dan Pergudangan, serta Industri Pengolahan.
“Kami optimis keyakinan konsumen di Kota Cirebon masih terjaga, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen yang berada pada zona optimis sebesar 146,17,” ujar Effendi Edo.
Ia juga menyoroti tren penurunan angka kemiskinan yang kini berada di 9,02 persen, turun dari 9,16 persen pada tahun sebelumnya.
Menurutnya, pencapaian ini adalah hasil nyata dari berbagai program pemerintah daerah, mulai dari pengendalian inflasi, peningkatan kualitas SDM, hingga penguatan daya saing daerah.
Selain itu, indikator sosial-ekonomi lainnya juga membaik. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2024 tercatat 77,08 atau kategori tinggi.
Tingkat pengangguran terbuka berhasil ditekan menjadi 6,29 persen, turun dari 7,66 persen pada 2023. Meski begitu, Effendi mengakui tantangan global dan dampak pasca-pandemi masih membayangi.
“Perlambatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 menjadi perhatian serius kami. Namun kami yakin, dengan sinergi lintas sektor, kita bisa menjaga momentum pemulihan ini,” tegasnya.
Wali Kota juga memberikan apresiasi kepada BI Cirebon yang dinilai berperan strategis menjaga stabilitas ekonomi makro daerah. Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal dinilainya berjalan baik. “Inflasi kita terjaga di rentang target, di mana pada Juli 2025 tercatat 0,53 persen (mtm) dan 2,53 persen (yoy),” jelasnya.
BI Cirebon disebut aktif menggerakkan program strategis, seperti pengendalian inflasi pangan melalui GNPIP, pasar murah, pembentukan Warung Peduli Inflasi (WADULI), hingga percepatan digitalisasi transaksi keuangan daerah melalui ETPD dan QRIS.
Tak hanya menjaga stabilitas, BI Cirebon juga mendorong pengembangan UMKM sektor kriya dan pariwisata.
Salah satu program unggulan, Wira Kriya Wastra, berkolaborasi dengan FSRD ITB untuk membawa UMKM lokal hingga ke panggung nasional dan internasional.
“Kami berkomitmen untuk terus hadir dalam forum-forum strategis seperti TPID dan TP2DD, serta mendukung penuh program inovatif lainnya yang akan datang,” tandas Effendi Edo.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S Budiman, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12 persen (yoy), capaian yang dinilai positif di tengah ketidakpastian global.
“Tensi geopolitik di Timur Tengah juga masih memengaruhi pasar keuangan global. Namun, BI tetap berkomitmen menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Aida.
Ia menekankan pentingnya peran daerah, khususnya kawasan Ciayumajakuning, sebagai lumbung pangan nasional.
BI juga terus mengedepankan sistem pembayaran Cemumuah (Cepat, Mudah, Murah, Aman, Handal) melalui digitalisasi berbasis QRIS untuk memperluas inklusi keuangan.
“Bank Indonesia akan terus menjadi mitra aktif pemerintah daerah dan senantiasa mendorong pertumbuhan UMKM sebagai motor penggerak kemajuan ekonomi,” pungkasnya.