Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

 


Indeks Berita

Surabaya Bersiap Luncurkan Koperasi Merah Putih, Instrumen Baru Kendalikan Inflasi

16 Agustus 2025 | 15:12 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-16T08:12:15Z
Kota Surabaya bersiap meluncurkan Koperasi Merah Putih pada September 2025. Koperasi ini menyediakan 19 kebutuhan pokok dengan harga murah melalui 153 gerai untuk kendalikan inflasi dan berdayakan masyarakat. (Foto: Pemkot Surabaya) 

Solidaritas.Online - Kota Pahlawan segera menghadirkan gebrakan baru dalam pemberdayaan masyarakat sekaligus pengendalian inflasi. 

Program Koperasi Merah Putih bakal resmi diluncurkan serentak pada September 2025 mendatang. 

Persiapan besar ini dipantau langsung Kementerian Koperasi (Kemenkop) RI saat meninjau Koperasi di Pasar Tambakrejo, Kecamatan Simokerto, Kamis (14/8/2025).

Deputi Pengembangan Usaha Kemenkop RI, Panel Barus, mengungkapkan koperasi ini akan menjadi pusat penyediaan 19 komoditas pokok dengan harga ramah di kantong warga. 

Mulai dari gula, beras, telur, minyak, hingga daging dan ikan, semua bisa didapatkan lewat 153 gerai sembako yang tersebar di berbagai kelurahan Surabaya.

“Kunjungan ini untuk memeriksa kesiapan Koperasi Merah Putih yang rencananya akan diresmikan langsung oleh Menteri Koperasi RI pada bulan September nanti,” ujar Panel Barus.

Tak hanya meninjau pasar, Panel Barus juga hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Forum Rektor Indonesia dan Majelis Tinggi Negeri Indonesia. 

Forum tersebut membahas peran kampus dalam mengentaskan kemiskinan dan memperkuat pemberdayaan masyarakat.

“Kami mengajak dan ingin mengikutsertakan kampus-kampus dalam program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini. Kampus dapat berperan dalam pendampingan koperasi dan pelatihan SDM koperasi,” jelasnya.

Koperasi Merah Putih sendiri merupakan hasil transformasi dari koperasi konsumen yang sudah ada. 

Pemerintah Kota Surabaya menempatkan koperasi ini sebagai salah satu instrumen utama dalam mengendalikan inflasi di wilayah perkotaan.

“Konsep Koperasi Kelurahan di Surabaya ini berbeda dengan koperasi di daerah pedesaan. Titik beratnya lebih pada koperasi konsumen pasar perkotaan. Kehadiran koperasi ini dapat memberikan dampak positif, di mana masyarakat dapat membeli kebutuhan barang konsumsi dengan harga yang murah,” tambahnya.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Dinkopumdag) Surabaya, Febrina Kusumawati, menuturkan bahwa operasional koperasi ini akan diperkuat dengan sinergi dari 153 koperasi yang ada di Surabaya. 

Para pengurus koperasi bahkan sudah dibekali pelatihan dan wawasan baru agar siap mengelola koperasi kelurahan dengan skala kota.

“153 koperasi ini nantinya, akan didorong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Surabaya,” jelas Febri, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Pemkot Surabaya juga menyiapkan Distribution Center untuk memastikan ketersediaan barang-barang pokok. 

Jika warga membutuhkan ribuan ton beras, misalnya, koperasi bisa mendatangkannya langsung dari kabupaten sekitar dengan sistem distribusi yang lebih efisien.

"Secara konsep, semua sudah matang dan akan didukung oleh aplikasi. Kami berharap bulan depan Menteri Koperasi bisa datang ke Surabaya dan mengumumkan ke publik bahwa Surabaya bisa menjadi contoh koperasi dengan karakter kota, sehingga 97 kota lainnya bisa belajar di sini," tutupnya.

Lewat Koperasi Merah Putih, masyarakat Surabaya tak hanya diuntungkan dengan harga kebutuhan pokok yang lebih murah, tetapi juga memperoleh manfaat sebagai anggota koperasi. 

Program ini diharapkan memperkuat posisi tawar produsen dan sekaligus menciptakan ekosistem ekonomi kerakyatan yang lebih berkeadilan. (*)

×
Berita Terbaru Update