Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Runway Diperpanjang, Bandara Paser Dirancang Layani Boeing 737 dan Airbus 300

09 Juli 2025 | 11:38 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-09T04:38:47Z
Kementerian Perhubungan akan tinjau lokasi rencana pembangunan bandara di Paser, Kaltim. Bupati Paser dan jajaran lakukan peninjauan awal, siapkan dokumen penting demi percepatan realisasi bandara.(foto: Diskominfostaper kab paser) 

Solidaritas.Online - Rencana pembangunan bandara baru di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, kembali menunjukkan progres positif. 

Tim dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dijadwalkan melakukan peninjauan langsung ke lokasi yang direncanakan sebagai bandara di Desa Padang Pengrapat, Kecamatan Tanah Grogot, pada Rabu, 9 Juli 2025.

Menjelang kedatangan tim pusat, Bupati Paser dr. Fahmi Fadli bersama sejumlah pejabat terkait telah lebih dulu melakukan peninjauan awal pada Selasa (8/7/2025). 

Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut antara lain Kepala Dinas Perhubungan Paser Inayatullah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Asnawi, serta Kepala Bagian Prokopim Setda Paser Kadir Sambolangi.

Kepala Dinas Perhubungan Paser, Inayatullah, menyampaikan bahwa kunjungan dari Kemenhub ini menandakan komitmen kuat pemerintah pusat terhadap kelanjutan pembangunan bandara yang telah lama diusulkan oleh Pemkab Paser.

“Dokumen itu merupakan salah satu syarat utama yang harus dipenuhi pemerintah daerah,” ujar Inayatullah terkait proses verifikasi lapangan yang akan dilakukan.

Ia menjelaskan, Pemkab Paser telah mempersiapkan sejumlah dokumen penting yang dibutuhkan untuk mendukung proses verifikasi, seperti kajian teknis, studi pendahuluan, review perencanaan teknis, serta dokumen review Rencana Induk Bandara.

“Rencana induk sebelumnya disusun pada tahun 2008. Karena sudah banyak perubahan kondisi strategis, maka perlu direvisi. Salah satunya adalah jenis pesawat yang akan dilayani. Jika dulu hanya ATR-72, kini direncanakan bisa melayani pesawat Boeing 737 dan Airbus 300,” ungkapnya.

Dampak dari revisi tersebut adalah penyesuaian teknis infrastruktur, termasuk penambahan panjang landasan pacu (runway) dari sebelumnya 1.850 meter menjadi 2.250 meter, serta perluasan taxiway dan apron. Hal ini juga berdampak pada penambahan kebutuhan lahan.

“Lahan eksisting seluas 228 hektare perlu ditambah 37 hektare lagi. Hal ini sudah kami laporkan kepada Bupati dan telah dikoordinasikan dengan Disperkimtan untuk proses penganggaran pembebasan lahannya,” tambah Inayatullah.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat dan langkah cepat dari pemerintah daerah, pembangunan bandara di Paser diharapkan dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif terhadap konektivitas dan pertumbuhan ekonomi wilayah selatan Kalimantan Timur.

(Eoy)

×
Berita Terbaru Update