Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Prabowo Tegaskan Sikap Tegas Hadapi AS: “Saya Wajib Lindungi Buruh Indonesia”

24 Juli 2025 | 07:40 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-24T00:40:55Z
Presiden Prabowo Subianto tegaskan negosiasi dengan AS tidak mudah, namun ia wajib melindungi pekerja Indonesia dari ancaman PHK. Simak komitmennya dalam peringatan Harlah PKB ke-27.(foto: Biro Pers Presiden) 

Solidaritas.Online - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk terus melindungi kepentingan nasional, terutama para pekerja Indonesia. 

Di tengah kerasnya tekanan ekonomi global dan alotnya negosiasi dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat.

Berbicara dalam peringatan Hari Lahir ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta Convention Center, Rabu malam (23/7), Prabowo mengakui bahwa situasi global saat ini penuh tantangan. 

Ia menyebutkan bahwa Indonesia tetap berusaha menjaga posisi netral dan menjunjung tinggi prinsip non-blok.

“Memang situasi dunia sedang tidak baik-baik saja, kita tahu itu. Perang di sini, perang di sana. Tapi Indonesia tetap berusaha menjaga. Kita non-blok, kita hormati semua, kita baik,” ujar Prabowo di hadapan ribuan hadirin.

Terkait bidang ekonomi, Prabowo tak menampik bahwa negosiasi dengan Amerika Serikat sangatlah keras. Namun, ia menekankan bahwa semua itu merupakan bagian dari tanggung jawabnya sebagai pemimpin negara.

“Di bidang ekonomi, tidak hanya kita, semua negara sedang menghadapi Amerika Serikat yang alot, punya garis alot. Tapi ya itu fakta, kita harus berurusan,” tegasnya.

Fokus Lindungi Pekerja dan Cegah PHK

Prabowo juga menegaskan bahwa pendekatan ekonomi yang ia ambil bertujuan utama untuk melindungi pekerja Indonesia dari ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Pendekatan saya adalah tanggung jawab saya sebagai kepala negara. Saya wajib lindungi kepentingan bangsa Indonesia, lindungi rakyat Indonesia,” katanya.

“Dalam bidang ekonomi saya harus menjaga agar tidak ada alasan untuk PHK pekerja-pekerja kita.”

Tanggapi Kritik dengan Tenang: “Kita Perlu Kritik, Bukan Nyinyir”

Presiden juga menyadari bahwa setiap kebijakan pemerintah tak lepas dari kritik. Namun, ia menyoroti pentingnya kritik yang membangun, bukan sekadar nyinyiran.

“Karena itu ya saya bermusyawarah, saya negosiasi. Selalu ada yang nyinyir. Jadi gimana ya, kita perlu kritik, kita perlu pengawasan. Tapi kalau nyinyir agak lain. Kita nggak ada yang bener gitu. Kita mau kerja baik, nggak ada yang bener,” ungkap Prabowo.

×
Berita Terbaru Update