Solidaritas.Online - Aula Kecamatan Sukaresmi dipenuhi semangat evaluasi dan kolaborasi ketika kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) KKM digelar, melibatkan Kelompok 44 hingga 48 yang tengah menjalankan pengabdian di desa-desa wilayah Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang.
Acara ini tak hanya dihadiri jajaran pemerintah kecamatan, tetapi juga dosen pembimbing lapangan (DPL) serta para koordinator desa.
Mereka bersama-sama menakar capaian program kerja mahasiswa, mendengar langsung cerita keberhasilan maupun tantangan, serta merancang langkah perbaikan untuk keberlanjutan dampak positif di masyarakat.
“Monitoring bukan sekadar administrasi. Ini tentang seberapa dalam kehadiran mahasiswa mampu memberi warna pada kehidupan desa,” tegas Drs. Abdul Rauf Chaerudin, M.M., dalam sambutannya, Minggu (20/7/25).
Presentasi dari tiap kelompok memunculkan beragam kisah inspiratif. Ada yang menggagas digitalisasi UMKM melalui QR code, ada pula yang mengolah limbah organik menjadi pupuk kompos, serta program-program lain seperti edukasi lingkungan, literasi sekolah, hingga penguatan nilai religius masyarakat. Semua inovasi ini mendapat apresiasi dari tim evaluator maupun sesama mahasiswa.
“Monev ini seperti cermin besar. Di sini kita saling belajar, mengevaluasi, dan merancang solusi yang lebih berkelanjutan,” ungkap M. Nassir Agustiawan, S.HI., M.H., Koordinator Camat Sukaresmi.
Kegiatan ini juga menjadi wadah pertukaran praktik baik antar kelompok. Diskusi terbuka antara mahasiswa dan tim penilai berlangsung hangat, memperkuat semangat solidaritas untuk memastikan setiap program benar-benar menyentuh kebutuhan warga.
Monev KKM Kecamatan Sukaresmi tidak sekadar agenda rutin, tapi menjadi langkah penting untuk menegaskan komitmen bersama: membangun desa dengan hati, aksi nyata, dan solusi yang berpihak pada masyarakat.
(Asathinuz)