Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

ARTSUBS 2025 Kembali Digelar: Perayaan Seni Rupa Kontemporer di Surabaya Usung Tema “Material Ways”

12 Juli 2025 | 07:28 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-12T00:28:15Z
Pameran seni rupa kontemporer ARTSUBS 2025 hadir di Balai Pemuda Surabaya dengan tema "Material Ways". Hadirkan 120+ seniman dari berbagai medium, eksplorasi seni, teknologi, dan realitas masa kini. (pemkot Surabaya) 

Solidaritas.Online - Pameran seni rupa kontemporer berskala besar ARTSUBS kembali hadir di tahun 2025, menyapa para pecinta seni dari seluruh penjuru negeri. 

Bertempat di Balai Pemuda Surabaya, pameran ini akan berlangsung mulai 2 Agustus hingga 7 September 2025, menghadirkan ratusan karya dari seniman lintas generasi dan lintas medium, mulai dari lukisan hingga seni berbasis media baru.

Dengan tema "Material Ways" atau Jalan Ragam Materi, ARTSUBS 2025 mengajak pengunjung mengeksplorasi bagaimana material membentuk karya seni sekaligus cara pandang terhadap dunia. 

Pameran ini bukan hanya ruang apresiasi, tetapi juga menjadi platform gagasan mengenai masa depan kota melalui lensa seni: pendidikan, budaya, ekonomi kreatif, pariwisata, dan sains saling berpadu.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos, menyampaikan komitmen Pemkot Surabaya untuk terus mendukung geliat seni di Kota Pahlawan.

“Silakan manfaatkan fasilitas pemkot di mana saja. Kami akan memfasilitasi dan membantu promosi untuk semua kegiatan kesenian,” ujar Yos sapaan akrabnya, Kamis (10/7/2025).

Yos juga menuturkan bahwa tahun ini menjadi edisi kedua ARTSUBS setelah sebelumnya sukses digelar di Pos Bloc Surabaya. Ia berharap gelaran kali ini mampu menciptakan antusiasme lebih besar dari masyarakat.

"Pembukaan pada 2 Agustus 2025 akan berlangsung dari siang hingga malam, dengan rencana buka oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Seluruh area Balai Pemuda akan difungsikan sebagai ruang pameran. Ditargetkan sekitar 2.000 pengunjung akan hadir pada pembukaan tersebut," terangnya.

Sebagai bagian dari upaya mengembangkan ekosistem seni rupa, ARTSUBS mengundang seluruh lapisan masyarakat dari pelajar, seniman muda, hingga profesional untuk hadir dan terlibat aktif dalam pameran ini.

“Pameran ini diharapkan menjadi wadah pembelajaran dan pengembangan bagi semua, khususnya bagi para seniman untuk terus berkembang,” ujar dia.

Sementara itu, Semi Ikra Negara, Event Director ARTSUBS, menjelaskan bahwa pameran tahun ini tetap membawa semangat dari edisi sebelumnya: menggabungkan dinamika artist fair dengan kedalaman konseptual khas biennale.

“Format ini membuka ruang yang lentur bagi praktik seni rupa kontemporer yang terus bergerak dan bereksperimen, yang kali ini ditampilkan oleh karya-karya dari lebih dari 120 seniman, sejak yang berusia muda hingga yang sudah bereputasi nasional maupun internasional,” kata Semi.

ARTSUBS 2025 akan dikurasi oleh dua sosok penting di dunia seni Indonesia, yakni Nirwan Dewanto dan Asmudjo J. Irianto, yang juga bertindak sebagai direktur artistik, dengan Rambat sebagai Direktur Utama. Perhelatan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam perjalanan seni rupa kontemporer nasional.

“Material Ways, atau Jalan Ragam Materi, demikianlah tema yang kami pasang sekarang, adalah sebuah upaya menghadirkan bagaimana para seniman menggunakan bahan dan medium dalam bahasa, bukan hanya sebagai alat. Materialitas yang membentuk karya seni tersebut menjadi tanda bagi pergulatan seniman dengan zaman dan lingkungannya,” jelasnya.

Melalui tema ini, ARTSUBS mempersembahkan panorama ragam material dalam seni kontemporer mulai dari bahan sehari-hari seperti plastik, kaca, limbah, video, hingga praktik berbasis teknologi seperti AI dan augmented reality. Semua menjadi jembatan antara dunia nyata dan virtual yang kian kabur batasnya.

“Plastik, gelas, aneka bahan sintetik, hingga limbah dan video, bahkan kinerja AI semuanya masuk ke dalam seni rupa kontemporer. Dunia virtual dan dunia nyata saling masuk, melahirkan bentuk-bentuk baru yang mengganggu kenyataan,” terangnya.

Lebih jauh lagi, pameran ini tidak hanya menyuguhkan karya, tetapi juga merefleksikan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat urban yang kini hidup dalam pusaran konsumsi dan industrialisasi. 

Surabaya sebagai kota metropolitan yang terus bertumbuh menjadi cerminan yang kontekstual terhadap isu yang diangkat dalam pameran ini.

“ARTSUBS 2025 juga menghadirkan media baru seperti video dan teknologi augmented reality, menciptakan percakapan antara bentuk-bentuk konvensional dan yang berbasis teknologi. Di tengah dunia yang serba-digital, muncul kerinduan terhadap sesuatu yang nyata dan buatan tangan. Sentuhan manusia, tangibility, menjadi penting, karena ia membawa emosi, ketidaksempurnaan, dan keaslian yang tidak bisa diubah mesin dan algoritma,” tutupnya.
×
Berita Terbaru Update