Foto; kota baru Parahiyangan/di lansir dari Facebook @Indonesia 2045, Doc: Yan Hadian.
Solidaritas.Online - Di balik rindangnya pepohonan yang menaungi jalanan Kota Bandung, tersimpan kerja keras yang kerap tak terlihat. Di tengah deru kendaraan dan hiruk-pikuk kota, sekelompok orang setiap hari menyusuri jalanan, menatap batang pohon, meneliti akar, dan memeriksa daun.
Mereka adalah petugas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung yang berjibaku menjaga agar pepohonan kota tetap kokoh berdiri dan tidak menjadi ancaman.
"Kadang masyarakat melihat pohon tumbang dan mengira pohonnya sehat. Padahal, banyak faktor yang bisa melemahkan pohon tanpa terlihat dari luar," kata Kepala DPKP Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi.
Ia menjelaskan bahwa aktivitas seperti pembuangan cairan kimia ke tanah bisa berdampak langsung terhadap kondisi pohon. Nutrisi tanah terganggu, akar membusuk, dan pohon perlahan mati hingga akhirnya tumbang. Sayangnya, mendeteksi masalah seperti ini bukanlah hal mudah.
Kondisi akar dan tanah di bawah permukaan sulit diamati dengan mata telanjang. "Kalau hanya dilihat dari luar, sulit. Kami biasa memeriksa kambium, lapisan dalam pohon. Kalau masih hijau, berarti sehat. Tapi ada juga kasus di mana hasilnya terlihat baik, tapi bagian dalam ternyata keropos," ucapnya, Selasa (10/6/25).
Situasi ini membuat pemeliharaan pohon menjadi pekerjaan yang penuh tantangan. Setiap hari, DPKP menurunkan empat tim ke berbagai penjuru kota—utara, selatan, timur, dan barat. Masing-masing tim memiliki tugas spesifik, mulai dari pemangkasan, pengecekan, hingga penebangan pohon.
Tak jarang, permintaan dari masyarakat terus mengalir.
"Kami punya daftar panjang permohonan dari warga. Tapi semua kami survei dulu sebelum ditindaklanjuti. Tidak bisa sembarangan. Prioritasnya berdasarkan kondisi di lapangan," ujar dia.
Pemangkasan dilakukan secara rutin, terutama pada pohon-pohon tinggi yang rawan diterpa angin kencang. Semakin tinggi pohon, semakin besar tekanan angin dan air hujan yang diterima. Hal ini dapat menyebabkan dahan patah atau akar terangkat—dua penyebab utama pohon tumbang di Bandung.
"Kami rutin memangkas supaya beban pohon berkurang. Masyarakat juga kami libatkan. Kalau ada pohon yang terlihat membahayakan, segera lapor," jelasnya.
Pihaknya mencatat ribuan pohon yang kondisinya sehat dan terus dipantau. Pohon-pohon tua juga telah terdata sebagai bagian dari upaya mitigasi dini.
Di balik bayangan pohon rindang yang memberi keteduhan, terdapat kerja senyap yang jarang diketahui. Ada perhatian, keahlian, dan kepedulian.
Menjaga pohon kota bukan sekadar urusan keindahan, tetapi juga menyangkut keselamatan, kenyamanan, dan keberlanjutan hidup di tengah kota.