![]() |
M. Husain.M Salah satu pendaki yang sedang di puncak gunung parang, dari puncak gunung parang kita bisa melihat kemegahan Waduk jatiluhur /Solidaritas.Online |
Solidaritas.Online - Bagi pecinta tantangan ekstrem dan adrenalin, Gunung Parang adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Terletak di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, gunung ini menjulang setinggi sekitar 963 mdpl dan dikenal sebagai gunung batu andesit tertinggi di Indonesia.
Salah satu daya tarik utama Gunung Parang adalah jalur via ferrata jalur panjat tebing yang dilengkapi dengan tangga besi dan kabel baja, menjadikannya salah satu spot panjat tebing vertikal terbaik di Asia Tenggara.
Namun, bagi pendaki yang lebih memilih trekking, tersedia dua jalur pendakian yang bisa dipilih: Via Buhun dan Via Batu Datar. Keduanya berdekatan dan menawarkan tantangan yang tidak kalah seru, dengan lanskap alam yang memukau.
Meskipun ketinggiannya tidak mencapai 1.000 mdpl, Gunung Parang sangat cocok untuk pendaki pemula. Suhu yang tidak terlalu dingin menjadikan pengalaman mendaki lebih nyaman. Namun, jangan remehkan memukau sejak langkah pertama, Anda akan langsung disambut dengan tanah yang menanjak dan medan yang cukup licin bila hujan.
Hal yang paling perlu diwaspadai adalah jalur menuju puncak utama. Trek setapak yang sempit dengan jurang di sisi kanan dan kiri menuntut konsentrasi tinggi. Sebelum mencapai puncak, pendaki harus memanjat jalur berbatu yang cukup menantang.
Bila mendaki saat siang hari ke puncak gunung parang kalo cuaca lagi panas siap-siap saja akan kepanasan karena di puncak gunung parang tidak ada pepohonan.
Keselamatan dan kewaspadaan menjadi kunci saat mendaki Gunung Parang, namun setiap tetes keringat akan terbayar lunas dengan pemandangan luar biasa dari puncaknya. Gunung Parang bukan sekadar tempat mendaki, tetapi medan pembuktian bagi siapa saja yang ingin mencoba naik gunung.