Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Warga Desa Panagan Jaya Keluhkan Tower Protelindo Diduga Tak Bertanggung Jawab atas Kerusakan Akibat Sambaran Petir

08 Desember 2025 | 19:21 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-08T12:21:32Z
Warga Desa Panagan Jaya, Lampung Utara, keluhkan Tower Protelindo yang diduga belum bertanggung jawab atas kerusakan rumah dan elektronik akibat sambaran petir.

Solidaritas.Online - Puluhan warga Desa Panagan Jaya, Kecamatan Abung Timur, mengaku geram terhadap sikap pihak Tower Protelindo yang hingga kini dinilai belum menunjukkan tanggung jawab atas kerusakan barang elektronik dan rumah warga akibat sambaran petir. Padahal, sebelumnya telah dilakukan mediasi dan disepakati adanya penggantian kerugian.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar Maret 2025, namun hingga 8 Desember 2025, warga mengaku belum menerima kejelasan dari pihak Protelindo.

Salah satu warga terdampak, Poniran, menceritakan kembali detik-detik kejadian yang hingga kini masih membekas dan menimbulkan trauma mendalam.

“Malam itu gerimis, pas bulan puasa. Istri saya bilang ‘nggak usah tarawih pak, hujan’. Saya akhirnya salat di rumah. Setelah salat, bercanda dengan cucu-cucu, tiba-tiba terlihat cahaya dan seketika terdengar suara petir menggelegar tepat di atas rumah saya,” ujarnya.

Ledakan petir tersebut, kata Poniran, langsung menghantam bagian kamar istrinya.

“Genteng di atas kamar istri saya berantakan, lampu padam, TV hangus, kulkas rusak, dan kaca hancur. Dalam kepanikan saya melihat ada api di atap rumah. Yang saya pikirkan waktu itu hanya menyelamatkan cucu-cucu. Warga tetangga dan Pak RT langsung datang membantu,” cerita Poniran dengan suara bergetar.

Menurutnya, sedikitnya 51 rumah warga mengalami kerusakan barang elektronik akibat sambaran petir tersebut. Di sekitar lokasi terdapat dua tower, yakni tower TBG dan tower Protelindo.

“Di tempat saya ada dua tower, satu TBG dan satu Protelindo. Kebetulan rumah saya berada di tengah-tengah kedua tower itu. Kerusakan paling parah memang rumah saya,” tuturnya.

Mediasi pun sempat dilakukan dengan menghadirkan pihak tower dan perwakilan aparat desa. Dalam pertemuan itu, pihak Tower TBG menyampaikan kesimpulannya terkait pembagian tanggung jawab.

“Yang masuk radius tower TBG ada 19 rumah, maka tanggung jawab kami 19 rumah itu. Sisanya masuk radius tower Protelindo,” ujar pihak Tower TBG saat dikonfirmasi Tim Media Solidaritas Onlen melalui sambungan telepon.

Sementara itu, Tim Media Solidaritas Onlen juga menghubungi pihak Protelindo pusat. Melalui sambungan telepon, Protelindo menyatakan akan menelusuri laporan tersebut dan membentuk tim untuk mengecek langsung ke lokasi kejadian.

Meski demikian, warga mengaku sudah delapan bulan menunggu tanpa kepastian.

“Harapan kami sebagai warga Desa Panagan Jaya, pihak Tower Protelindo segera memberikan kompensasi atas barang dan rumah yang rusak. Sudah delapan bulan kami menunggu, tapi belum ada kejelasan,” ungkap perwakilan warga.

Warga menegaskan, jika dalam waktu dekat tidak ada pertanggungjawaban, mereka sepakat membawa permasalahan ini ke Aparat Penegak Hukum (APH).

“Jika tidak ada kompensasi, kami sepakat akan melaporkan masalah ini ke pihak APH,” tegas warga.


(Yosef) 
×
Berita Terbaru Update