Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

47 Kelompok Kesenian Iringi Kirab Pusaka Dalam Rangka Peringati 20 Tahun Pengqkuan Keris Sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Trenggalek

25 November 2025 | 20:29 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-25T13:29:42Z
Perayaan 20 tahun pengakuan Keris sebagai warisan budaya UNESCO di Trenggalek dimeriahkan 47 kelompok kesenian dalam kirab pusaka menuju Pendopo.

Solidaritas.Online - Ada sebanyak kurang lebih 47 kelompok kesenian mengiringi kirab pusaka dalam rangka memperingati 20 tahun pengakuan Keris sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO di Kabupaten Trenggalek. 47 kelompok ini mulai dari Kesenian Jaranan, Tiban maupun jenis tari tradisional lainnya. 

Kirab pusaka sendiri merupakan sebuah rangkaian kegiatan pembukaan Pameran Keris yang akan digelar selama 3 hari sejak, Selasa (25/11) hingga Kamis (27/11) di Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek.

Dalam pameran ini terdapat Keris Presiden Prabowo Subianto dan juga 2 Keris lain milik Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang  ikut dipamerkan dalam pameran pusaka ini. 

Sedangkan untuk pusaka yang dikirain diantaranya Keris milik Bupati Trenggalek, kemudian Pusaka milik Pemkab Trenggalek, maupun pusaka-pusaka dari hampir semua desa yang ada di Kabupaten Trenggalek.

Kirab pusaka ini dilakukan dari pelataran Pasar Pon menuju Pendopo Manggala Praja Nugraha. Sebelum masuk ke Pendopo ada beberapa pusaka yang diarak diterima langsung  Sekda Trenggalek,  Edy Soepriyatno  bersama jajaran Forkopimda di Tugu Pancasila.  

Menyambut dan menerima pusaka milik Bupati Trenggalek dan juga pusaka milik beberapa pejabat di Lingkup Pemkab Trenggalek, Sekda Edy mengatakan,"kirab pusaka dan kirab budaya ini lebih menekankan kepada bagaimana budaya kearifan lokal untuk bisa menjaga Keris sebagai peninggalan sejarah. Kita patut berbangga Keris ini juga menjadi bagian dari catatan UNESCO," katanya, Selasa (25/11).  

Keris sebagai warisan budaya, sambung Edy menambahkan "harus kita uri-uri dan bagaimana kedepan itu bisa lebih bisa memiliki filosofi terhadap Keris yang sangat tinggi. Semoga ini nanti bisa menjadi pegangan hidup kita," imbuhnya.

Sementara itu Doding Rahmadi, Ketua DPRD Trenggalek yang ikut menerima pusaka dan menyambut kirab pusaka ini menambahkan, "Alhamdulillah hari ini rekan-rekan dari seni budaya Kabupaten Trenggalek menyelenggarakan kirab pusaka untuk peringatan 20 tahun penetapan Keris dari UNESCO. Jadi ada beberapa macam kelompok kesenian, tadi ada sekitar 47 kelompok-kelompok kesenian. Kelompok-kelompok budaya yang ikut meramaikan acara hari ini," terangnya. 

Masih menurut Politisi PDIP itu, "harapannya acara hari ini bisa menjadi proses untuk konsolidasi para pelaku kesenian, para pelaku pamengku budaya di Kabupaten Trenggalek untuk hidup rukun bagaimana melestarikan budaya di Trenggalek dengan wahana peringatan penetapan Keris oleh UNESCO," tandasnya.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Edi Santoso cukup mendukung adanya kegiatan kirab pusaka dalam pameran Keris di hari penetapan Keris sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO ini. Meskipun baru pertama kali digelar di Trenggalek kegiatan ini bisa menjadi pilihan baru untuk menarik potensi wisata di Kabupaten Trenggalek. 

"Ini kegiatan yang sangat bagus dan potensial untuk bisa mendongkrak daya tarik wisata. Kemudian juga yang tidak kalah penting adalah nguri-nguri budayanya itu. Biar semua masyarakat itu tetap terus ingat sehingga bisa melestarikan budayanya," katanya.

Kedian pihaknya juga menegaskan agar kegiatan ini sebaiknya dijaga terus, ditingkatkan terus, agar tidak sampai vakum kedepannya.

"Meskipun ini adalah kegiatan yang pertama semoga akan terus cepat berlanjut," tutup Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek itu. 


(Frn)
×
Berita Terbaru Update