Solidaritas.Online - Misteri penemuan kerangka manusia di kawasan pegunungan Desa Sidomulyo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, akhirnya menemui titik terang.
Setelah sempat menjadi teka-teki, identitas kerangka tersebut dipastikan milik Sukadi (81), warga Dusun Pampang, Desa Tawing, Kecamatan Gondang.
Penemuan yang sempat menghebohkan warga ini bermula pada Kamis (23/10/2025) pagi, saat seorang pencari kroto tanpa sengaja menemukan tulang belulang berserakan di area lereng gunung yang masuk wilayah Perhutani.
“Saat ditemukan, sebagian tulang sudah terpencar, kemungkinan besar terseret arus air hujan dari atas lereng,” ujar Kasihumas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto, Kamis (23/10/2025).
Pakaian dan Gigi Palsu Jadi Petunjuk Kunci
Tim gabungan dari Polsek Gondang, Inafis Polres Tulungagung, dan DVI RSUD dr. Iskak segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan sejumlah barang bukti mencolok berupa kaus jersey hitam bermotif kuning bertuliskan “CATER PILAR”, celana pendek hitam, dan gigi palsu.
Barang-barang tersebut kemudian menjadi petunjuk penting yang mengantarkan polisi kepada keluarga Sukadi.
Saat diperlihatkan, keluarga korban langsung mengenali pakaian dan gigi palsu itu sebagai milik Sukadi yang sudah dinyatakan hilang beberapa minggu sebelumnya.
“Keluarga meyakini itu adalah milik almarhum. Kaos dan celana pendeknya sama persis dengan yang diberikan beberapa waktu lalu,” kata Ipda Nanang.
Akhir Tragis di Usia Senja
Setelah identitas korban dipastikan, keluarga pun meminta agar jenazah segera diserahkan untuk dimakamkan secara layak di desanya.
Polisi kini masih menyelidiki lebih lanjut penyebab pasti kematian Sukadi, meski dugaan sementara korban terpeleset dan terseret arus air hujan di lereng curam.
Penemuan ini sekaligus menutup misteri hilangnya Sukadi yang sebelumnya sempat membuat warga sekitar bertanya-tanya.
Warga berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan meminta agar jalur menuju area pegunungan tersebut diberi tanda peringatan bahaya terutama saat musim hujan.
(Dadang)
