![]() |
| Orang tua siswa SDN 1 Cempaka resmi melaporkan oknum guru SMPN 1 Sungkai Jaya ke UPTD PPA Lampung Utara. Anak korban bentakan alami trauma dan takut ke sekolah. |
Solidaritas.Online - Kasus dugaan tindakan tidak pantas yang dilakukan oknum guru SMPN 1 Sungkai Jaya terhadap siswa kelas 1 SDN 1 Cempaka kini resmi dilaporkan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Lampung Utara, Jumat (17/10/2025).
Laporan tersebut dilakukan oleh orang tua siswa berinisial A, korban bentakan oknum guru SMPN 1 Sungkai Jaya yang sempat viral di media sosial beberapa hari lalu.
Menurut keterangan orang tua korban, tindakan guru tersebut membuat anak mereka mengalami ketakutan hingga enggan masuk sekolah.
“Aku nggak mau masuk sekolah, aku takut sama ibu guru atau Bundanya (K), takutnya dimarahin lagi,” ujar A dengan nada ketakutan.
Kejadian itu diketahui terjadi di lingkungan SDN 1 Cempaka, ketika sejumlah siswa kelas 1 tengah bermain di halaman sekolah seusai jam pelajaran.
Tiba-tiba, oknum guru SMPN 1 Sungkai Jaya yang juga merupakan wali murid dari siswa berinisial K datang dan langsung membentak serta memarahi A di depan teman-temannya.
Akibat insiden tersebut, A mengalami trauma dan menolak bersekolah selama beberapa hari.
“Kami selaku orang tua siswa kelas 1 SDN 1 Cempaka yang berinisial A sudah menunggu, akan tetapi tidak ada etika baik dari oknum guru SMPN 1 Sungkai Jaya yang telah membentak dan memarahi anak kami,” ujar orang tua A.
Mereka menuturkan telah berupaya menghubungi pihak sekolah untuk menyelesaikan permasalahan secara baik-baik, namun tidak mendapat tanggapan yang jelas.
“Kami sudah menghubungi pihak sekolah untuk menyelesaikan permasalahan ini, akan tetapi pihak oknum maupun pihak sekolah tidak ada kejelasan dan tidak menghubungi kami sebagai orang tua wali murid,” lanjutnya.
Karena merasa kecewa dan tidak ada penyelesaian, pihak keluarga akhirnya melaporkan kasus tersebut ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Lampung Utara.
Laporan diterima langsung oleh staf UPTD PPA bernama Bu Desti, sementara kepala UPTD sedang bertugas di luar kantor.
“Ya pak, saya lagi dinas luar dan kebetulan hari ini nggak di kantor. Kami menerima laporan bapak dan akan menindaklanjutinya,” ujar Kepala UPTD PPA melalui pesan WhatsApp.
Orang tua korban berharap laporan ini segera mendapat perhatian dari pihak berwenang agar kejadian serupa tidak terulang kembali, terutama di lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman bagi anak-anak.
(Yosef)
