![]() |
| Kebakaran melanda area pabrik nikel PT Huayue Nickel Cobalt (HYNC) di Morowali dua pekerja luka bakar. Foto: Cuplikan Video Reels @unikinfoid |
Solidaritas.Online - Kebakaran hebat kembali mengguncang kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Api melalap area pabrik nikel milik PT Huayue Nickel Cobalt (HYNC) dan PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC) di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, pada Minggu (12/10/2025) sore.
Insiden tersebut viral di media sosial setelah rekaman berdurasi sekitar satu menit memperlihatkan dua pekerja terjebak di tangga luar cerobong yang tengah dilalap api. Asap tebal membumbung tinggi, menandakan dahsyatnya kobaran api di lokasi kejadian.
Polisi Turun Tangan Selidiki Penyebab Kebakaran
Kepolisian Resor Morowali bergerak cepat dengan menurunkan tim untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kapolres Morowali, AKBP Zulkarnain, memastikan bahwa api telah berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Kebakaran sudah berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa, namun dua pekerja mengalami luka bakar satu tenaga kerja asing (TKA) dan satu tenaga kerja Indonesia (TKI),”
ujar AKBP Zulkarnain, dikutip dari Metro Sulteng, Senin (13/10/2025).
Kedua korban luka dilaporkan telah mendapat perawatan medis dan berada dalam kondisi stabil. Polisi kini menelusuri penyebab pasti kebakaran dengan memeriksa sejumlah saksi serta berkoordinasi dengan pihak manajemen IMIP.
Masih mengutip laporan Metro Sulteng, dugaan awal penyebab kebakaran berasal dari aktivitas pengelasan yang memunculkan percikan api, hingga membakar terpal yang menutupi tangki berbahan fiberglass di bawahnya.
Penerapan K3 di Kawasan IMIP Kembali Disorot
Kawasan IMIP bukan kali ini saja menjadi sorotan publik. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah insiden kerja di fasilitas smelter dan unit produksi di kawasan ini menimbulkan kekhawatiran tentang lemahnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Kebakaran kali ini pun kembali menegaskan pentingnya penerapan sistem K3 yang konsisten dan menyeluruh di sektor industri berisiko tinggi seperti pengolahan nikel.
Menurut Perhimpunan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI), penerapan K3 di industri pertambangan memiliki peran vital dalam mencegah kecelakaan kerja.
“Tugas krusial K3 dalam industri pertambangan meliputi menetapkan standar K3 yang sesuai dengan peraturan pemerintah maupun standar internasional, serta menyusun prosedur kerja yang aman, termasuk prosedur tanggap darurat,” tulis laporan pakki.org.
Dalam konteks pertambangan, penerapan sertifikasi K3 pertambangan menjadi bukti bahwa perusahaan mematuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh regulator.
Kebakaran di pabrik nikel Morowali ini menjadi peringatan keras bahwa keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan kawasan industri besar seperti IMIP — bukan sekadar formalitas administrasi.***
