Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Wanita Bernama Misri Puspita Sari Jadi Tersangka Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Sering Kerasukan dan Alami Trauma Berat

11 Juli 2025 | 02:38 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-10T19:39:43Z
Brigadir Nurhadi tewas usai pesta narkoba dan miras di vila Lombok bersama atasannya dan dua wanita bayaran. Dugaan dicekik, saksi sebut motif asmara, Misri alami kerasukan.(foto: Akun X @Meta80ki)

Solidaritas.Online - Kasus kematian Brigadir Muhammad Nurhadi di sebuah vila mewah di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus menjadi sorotan publik. 

Nurhadi ditemukan tewas mengenaskan di  kolam renang usai menghadiri pesta tertutup yang melibatkan dua atasannya dan dua wanita bayaran.

Pesta yang berlangsung pada 16 April 2025 itu dihadiri oleh Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Ipda Haris Chandra, serta dua wanita muda: Misri Puspita Sari (23) dan Melanie Putri. Dalam pesta tersebut, diduga terjadi konsumsi narkoba dan minuman keras.

Salah satu wanita, Misri, mengaku dibayar Rp10 juta oleh Kompol Yogi untuk menemaninya selama liburan di Gili Trawangan. Situasi mulai memanas ketika Nurhadi mencium Melanie Putri di kolam, yang langsung ditegur oleh Misri.

"Jangan begitu, itu cewek abangmu," ujar Misri saat melihat kejadian tersebut.

Pukul 19.55 WITA, Misri sempat merekam video pendek yang memperlihatkan Nurhadi masih hidup dan berendam santai di kolam. Namun tak lama kemudian, Nurhadi ditemukan meninggal dunia.

Hasil autopsi mengungkap fakta mengejutkan: tulang lidah Nurhadi patah, yang mengarah pada dugaan kuat bahwa ia tewas akibat dicekik.

Kuasa hukum Misri, Yan Mangandar Putra, menyatakan bahwa kliennya mengalami stres berat dan trauma mendalam sejak ditetapkan sebagai tersangka. Misri bahkan sering kerasukan arwah Nurhadi, menyebut pelaku dan menggambarkan cara dirinya dibunuh.

"Saat sesi hipnosis, Misri menggambarkan 'sosok raksasa tanpa wajah' yang melarangnya berbicara soal kejadian malam itu," ujar Yan di kutip dari akun X @Meta80ki, Jum.at (11/7/25). 

Sementara itu, Dirreskrimum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat menyebut ada dugaan motif pembunuhan karena adanya tindakan Nurhadi yang mencoba merayu wanita teman salah satu tersangka.

"Ada peristiwa almarhum mencoba untuk merayu dan mendekati rekan wanita salah satu tersangka. Dugaan ini dibenarkan oleh saksi di TKP," jelas Syarif.

Polisi memperkirakan waktu kematian terjadi antara pukul 20.00 hingga 21.00 WITA. Namun hingga kini, belum ada satu pun tersangka yang mengakui sebagai pelaku utama pembunuhan Brigadir Nurhadi.

Kasus ini masih terus dalam proses penyidikan, sementara publik menanti kepastian hukum atas tragedi malam kelam di vila mewah Gili Trawangan.

×
Berita Terbaru Update