Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Sisi Kelam Beautiful Malino: Prostitusi Online hingga Fenomena “Tenda Bergoyang” Cemari Nilai Budaya

13 Juli 2025 | 10:41 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-13T03:41:19Z
Event tahunan Beautiful Malino di Gowa tercoreng isu prostitusi online, pesta miras, dan fenomena "tenda bergoyang" yang marak di malam hari. LSM GRB dan warga desak evaluasi ketat demi menjaga nilai budaya dan moral masyarakat.(foto: Ilustrasi)

Solidaritas.Online - Di balik kemegahan dan sorotan positif yang melekat pada Beautiful Malino, event tahunan yang disebut-sebut sebagai ikon wisata andalan Kabupaten Gowa, terungkap fakta mengejutkan yang mencoreng nilai budaya serta moral masyarakat.

LSM Gema Rakyat Bersatu (GRB) melalui pemantauan langsung dan laporan warga mengungkap adanya praktik prostitusi online, perilaku maksiat, hingga fenomena “tenda bergoyang” yang marak terjadi di malam hari selama gelaran berlangsung.

Ketua LSM GRB, Risdianto, menyampaikan bahwa praktik prostitusi meningkat tajam dan semakin terbuka melalui aplikasi pesan instan maupun media sosial.

“Kami menemukan banyak akun-akun yang menawarkan jasa prostitusi kepada para pengunjung event. Ini sangat memprihatinkan dan mencederai semangat pariwisata yang bermartabat,” ungkapnya.

Lebih mengkhawatirkan lagi, tenda-tenda penginapan sementara yang disiapkan bagi wisatawan justru disalahgunakan sebagai lokasi pesta miras dan aktivitas tidak senonoh.

Warga setempat pun mulai merasa terganggu. Suara bising dan aktivitas mencurigakan dari sejumlah tenda kerap terdengar di malam hari.

“Kalau malam, banyak tenda yang bergoyang-goyang, kadang terdengar suara musik keras dan hal-hal tak pantas. Ini bukan budaya kita,” kata seorang tokoh masyarakat yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Fenomena ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk tokoh agama dan pemuda Gowa, yang menilai pemerintah daerah gagal dalam pengawasan terhadap dampak negatif dari event besar tersebut.

Mereka mendesak agar evaluasi menyeluruh dilakukan terhadap pelaksanaan Beautiful Malino, guna memastikan wisata yang bermartabat, ramah keluarga, dan tetap menjunjung tinggi nilai budaya lokal.
×
Berita Terbaru Update