![]() |
Ilustrasi Penembakan dua WNA di Vila |
Solidaritas.Online - Upaya pengungkapan kasus penembakan dua warga negara Australia di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kabupaten Badung, Bali, terus dikebut.
Polda Bali kini telah mengantongi hasil uji balistik atas sejumlah barang bukti penting dari lokasi kejadian, termasuk 17 selongsong peluru, dua proyektil utuh, dan 55 pecahan proyektil.
Uji balistik ini menjadi kunci untuk mengidentifikasi jenis senjata api yang digunakan pelaku dalam aksi brutal yang melukai dua pria, Zivan Radmanovic (32) dan Sanar Ghanim (34).
Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol. Ariasandy, mengungkapkan bahwa hasil awal uji balistik saat ini sedang dianalisis oleh para ahli.
“Hasil awal uji balistik telah dikantongi tim penyidik dan sedang dianalisis oleh tim ahli dari Laboratorium Forensik, Forensik dan Biddokkes Polda Bali yang melakukan autopsi atau visum terhadap korban. Data masih ada pada mereka dan datanya itu menjadi konsumsi penyidik,” ujar Ariasandy di Denpasar, Senin (16/6/2025) di lansir dari akun Humas Polri
Sembari menunggu hasil analisis tersebut, penyidik terus mengintensifkan proses pengumpulan bukti. Pemeriksaan terhadap tujuh saksi kunci telah dilakukan, termasuk keterangan dari salah satu korban yang selamat.
Sanar Ghanim, yang mengalami luka tembak di kamar tidur vila, kini telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Namun, ia tetap berada dalam pengawasan ketat kepolisian.
"Yang selamat ini sudah keluar dari rumah sakit dalam pengawasan dan penanganan Polri. Yang bersangkutan kita punya kepentingan untuk dimintai keterangan sebagai saksi," jelas Ariasandy.
Diketahui, insiden mengerikan itu terjadi pada Sabtu dini hari (14/6/2025). Zivan Radmanovic ditemukan tewas dengan luka tembak di kamar mandi vila, sementara Sanar Ghanim berhasil bertahan meski mengalami luka serupa di kamar tidur.
Polda Bali tidak bergerak sendiri. Penyelidikan dikembangkan secara luas dengan menggandeng Polda Jawa Timur, Polda NTB, serta Mabes Polri dalam upaya memburu pelaku yang hingga kini masih misterius.