Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Surabaya Genjot PAUD Bermutu: Wajib Belajar 13 Tahun hingga MPLS Ramah, Ini 4 Program Unggulan Pemkot

14 Juli 2025 | 19:30 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-14T12:30:48Z
Pemkot Surabaya luncurkan 4 program prioritas PAUD termasuk Wajib Belajar 13 Tahun, Gerakan 7++ KAIH, dan MPLS Ramah. Simak detail program dan peran penting orang tua dalam Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).(foto: Pemkot Surabaya) 

Solidaritas.Online - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menunjukkan komitmen kuat dalam mencetak generasi emas melalui implementasi empat program prioritas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Langkah strategis ini diharapkan mampu melahirkan anak-anak yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing di masa depan.

Sebagai bentuk konkret komitmen tersebut, Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani, bersama Pemkot akan menggelar Sosialisasi Program Prioritas PAUD dan Rapat Koordinasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) Tahap 2, pada 15 Juli 2025 di Convention Hall Surabaya.

Acara ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPPMP) Jawa Timur, Kementerian Agama, Bunda PAUD tingkat kecamatan dan kelurahan, kader SOTH-PKK, camat, lurah, hingga organisasi mitra PAUD. Pendekatan multipihak ini menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah tanggung jawab bersama.

Empat Program Prioritas PAUD Surabaya

Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani, memaparkan empat program prioritas yang akan dijalankan secara bertahap dan berkelanjutan:

1. Wajib Belajar 13 Tahun (1 Tahun Pra PAUD)

> “Program ini bertujuan untuk memberikan fondasi yang kokoh bagi setiap anak di Surabaya, memastikan mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi diri sejak usia dini.”

2. Gerakan 7++ Hobi Anak Indonesia Hebat (KAIH)

“Melalui gerakan ini, mencakup disiplin bangun pagi hingga tidur cepat, ditambah dua kebiasaan khas Kota Surabaya, akan ditanamkan karakter dan akhlak mulia. Ini menjadi bekal utama bagi anak-anak dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan,” kata Bunda Rini Indriyani, Senin (14/7/2025).

3. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah

“Memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna, jauh dari rasa takut. Sekolah diharapkan menjadi rumah kedua yang aman dan nyaman bagi anak untuk belajar dan bereksplorasi.”

4. Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH)

“Program ini menjadi jembatan penting dalam membangun kolaborasi yang solid antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. SOTH tidak hanya fokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama.”

Menurut Bunda Rini, program SOTH adalah bagian dari strategi membangun ekosistem pendidikan holistik. Ia menekankan pentingnya penguatan peran orang tua dalam pengasuhan dan pendidikan anak.

“Pemkot Surabaya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk konsisten dalam implementasi program-program ini. Dengan kerja sama yang efektif dan terukur, impian PAUD bermutu di Surabaya akan terwujud, menjadikan SOTH sebagai momentum untuk memperkuat sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menciptakan generasi yang berkarakter, cerdas, dan berdaya saing,” tegasnya.



Kolaborasi Menjadi Kunci Keberhasilan

Keberhasilan program-program PAUD prioritas ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor. Rini menyebut bahwa Bunda PAUD, kader SOTH dan PKK, camat, lurah, serta organisasi mitra pendidikan memiliki peran strategis dalam menyukseskan program ini.

“Camat dan Lurah ikut berperan serta dalam strategi kebijakan, regulasi, serta monitoring di wilayah masing-masing. Sektor pendidikan juga tak ketinggalan, organisasi mitra PAUD seperti PGRI, Dharmawanita, IGTKI, IGRA, IGABA, HIMPAUDI, P3TPA dan asosiasi lainnya, ikut ambil bagian. Kekuatan jejaring dan keanggotaan masing-masing organisasi akan diatur untuk mempercepat pencapaian program,” imbuhnya.

Siap Diluncurkan Tahun Ajaran Baru

Rini juga menambahkan bahwa seluruh materi sosialisasi, mulai dari advokasi wajib belajar, Gerakan 7++ KAIH, hingga pemanfaatan sistem digital untuk monitoring MPLS, akan dikemas secara komprehensif.

“Berbagai materi sosialisasi akan disampaikan, mulai dari advokasi wajib belajar, implementasi Gerakan 7++ KAIH, hingga monitoring MPLS dan pemanfaatan sistem digital. Program ini dijadwalkan akan bergulir resmi pada tahun ajaran 2025/2026, dengan koordinasi terpadu di seluruh kecamatan dan kelurahan Kota Surabaya,” tutupnya.


×
Berita Terbaru Update