![]() |
Wakil Bupati Sumba Barat apresiasi Sumba Cultural Festival sebagai ajang promosi budaya dan penggerak ekonomi lokal berbasis kearifan tradisional.(foto: Fb @Prokopim Sumba Barat) |
Solidaritas.Online - Wakil Bupati Sumba Barat, Thimotius Tede Ragga, S.Sos., mengapresiasi tinggi pelaksanaan Sumba Cultural Festival yang digelar dengan meriah sebagai bagian dari promosi budaya dan pengembangan ekonomi masyarakat lokal, Jumat (25/7).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menekankan bahwa Sumba menyimpan potensi budaya luar biasa yang patut dikenal dunia, mulai dari tenun ikat, seni ukir, hingga kerajinan khas lainnya yang telah mendunia.
“Keterlibatan UMKM, pengrajin lokal, serta pelaku pariwisata sangat diharapkan untuk memanfaatkan momentum ini guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Thimotius Tede Ragga.
Ia menegaskan bahwa festival ini bukan hanya sekadar ajang pertunjukan budaya, tetapi harus menjadi motor penggerak perekonomian lokal yang melibatkan banyak pihak, termasuk sektor perhotelan dan pariwisata.
Wakil Bupati juga mengimbau manajemen hotel dan penyelenggara kegiatan wisata di Sumba agar memberi prioritas pada tenaga kerja lokal, khususnya generasi muda.
Menurutnya, hal ini penting untuk mendorong peningkatan keterampilan, membangun karakter, dan memperkuat kemandirian anak-anak muda asli Sumba.
Tak hanya itu, beliau juga menyoroti pentingnya menjaga keamanan, ketertiban, serta menjauhi penyalahgunaan miras dan tindakan kriminal.
“Pariwisata hanya bisa berkembang jika lingkungan kita aman dan tertib,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Sumba Barat memberikan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal.
Dalam kesempatan tersebut, Thimotius turut menyampaikan apresiasi khusus kepada Lelewatu Resort sebagai tuan rumah yang telah menggagas dan menyelenggarakan festival ini.
“Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Lelewatu Resort sebagai tuan rumah yang telah mengambil inisiatif mulia menyelenggarakan festival budaya ini,” tambahnya.
Sumba memang dikenal dengan warisan budayanya yang kaya dan unik. Mulai dari tenun ikat khas, tarian tradisional, musik lokal, hingga ritual adat yang penuh nilai filosofis, semuanya menjadi daya tarik tersendiri yang terus memikat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Festival ini diharapkan menjadi ruang apresiasi budaya yang mampu memperkuat identitas masyarakat sekaligus menjadi sumber pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“Mari kita jadikan Sumba Cultural Festival sebagai agenda tahunan yang terus berkembang dan membawa nama baik daerah serta membuka peluang baru untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. ***